KESEMPATAN PELATIHAN JURNALISTIK BERSAMA E_PPMN



“Alhamdulillah” satu kata yang saya ucapkan dalam batin, ketika terpilih sebagai salah satu peserta dalam pelatihan E-PPMN dengan tema kegiatan “Mempekuat Karya Jurnalistik dengan Penggunaan Data di Era Digital”. Pelatihan ini dilaksanakan secara online dan berlangsung dari tanggal 14 Januari – 18 Maret 2015.

Sekilas pelatihan
‘Memperkuat Karya Jurnalistik dengan Penggunaan Data di Era Digital’ merupakan kelas online interaktif 10 pekan dengan pengajar utama dan para pengajar ahli di bidangnya. Pelatihan ini bertujuan untuk mempertajam keterampilan jurnalisme termasuk teknik penulisan, penggunaan data dan statistik, proses pengambilan keputusan menyangkut etika jurnalistik, mengecek kebenaran kabar dan fakta secara jujur dan memberitakannya dalam berbagai jenis format media (http://www.ppmn.or.id/program/pelatihan)

Sekilas program
e_ppmn Indonesian’s First Online Journalism Training adalah kegiatan terbaru Perhimpunan Pengembangan Media Nusantara (PPMN). Sebuah terobosan baru memanfaatkan teknologi baru untuk meningkatkan keterampilan dan profesionalisme jurnalis di Indonesia. Program ini mengadaptasi sistem pendidikan interaktif online Poynter News University (www.newsu.org) , St. Petersburg, Amerika Serikat dan di dukung oleh Europan Journalism Content – EJC. (http://www.ppmn.or.id/program/pelatihan).

Saya bersyukur kepada-Nya, dan bisa mendapatkan teman-teman baru, khususnya mereka semua yang terpilih sudah banyak pengalamannya di bidang jurnalistik atau menulis sehingga memperkaya pengetahuan saya di bidang ini dan saling sharing satu sama lain.


Dan pembukaan perdana berkaitan dengan pelatihan ini diselenggarakan pada 7 Januari 2015 (pamflet kegiatan terlampir) :



Sebagai penutup, berikut saya lampirkan materi kegiatan yang diselenggarakan dari e_ppmn :







 Bersambung ......


CARA MENINGKATKAN PENJUALAN UNTUK BISNIS MODAL KECIL

Dalam menjalankan sebuah bisnis modal kecil, Anda sebagai pelaku bisnis tentunya harus bekerja keras dan memutar otak untuk mengupayakan supaya angka penjualan produk Anda meningkat. Mungkin berbagai strategi marketing yang handal telah Anda aplikasikan dalam bisnis modal kecil milik Anda, namun untuk melihat hasilnya tentu saja membutuhkan waktu yang tidak sebentar.
Untuk menjadikan semua kegiatan bisnis yang Anda rencanakan dapat berjalan dengan lancar, maka alangkah baiknya jika Anda sebagai pelaku bisnis memperhatikan beberapa cara meningkatkan penjualan untuk bisnis modal kecil agar angka penjualan segera meningkat.

Kaburkan batasan antara dunia nyata dengan virtual

Bisnis kini tidak hanya sekedar menjual barang dan jasa, namun para pemilik bisnis modal kecil juga harus mempelajari tentang tingkah laku konsumen sehingga Anda bisa memberikan pelayanan secara maksimal kepada para konsumen layaknya memberi pelayanan secara langsung.
Dengan kata lain, Anda sebagai pemilik bisnis modal kecil harus bisa memberlakukan pelanggan dengan multi-tasking sehingga Anda bisa melayani para pelanggan melalui berbagai cara, baik promosi melalui email, pelayanan telepon maupun melalui media sosial. Dengan begitu para pelanggan akan terkesan pada bisnis yang Anda jalankan jika Anda berhasil memberikan sebuah pelayanan secara virtual namun tetap memuaskan sepoerti halnya melayani secara nyata.

Bidik pelanggan yang tepat dengan produk yang tepat

Setiap pemilik bisnis modal kecil tentu saja tidak akan membidik target market yang salah atau tidak sesuai dengan jasa maupun produk yang kita tawarkan. Untuk itu, agar kesuksesan menghampiri Anda tentunya sebagai pemilik bisnis modal kecil Anda harus bisa membantu para konsumen dalam menyelesaikan masalah mereka dengan produk maupun jasa yang Anda tawarkan. Selain itu, Anda tentunya juga ingin agar produk maupun jasa yang Anda miliki bisa memberikan pengalaman berharga bagi pelanggan sehingga mereka mempunyai keinginan untuk mencari tahu lebih lanjut tentang bisnis modal kecil Anda. Jika konsumen telah sampai pada tahap tersebut, maka mereka pastinya tidak akan segan-segan untuk memberikan rekomendasi dan testimoni yang baik untuk bisnis milik Anda.

Cari tahu lebih banyak data dan kendalikan teknologi

Jika Anda ingin menarik pelanggan lebih banyak lagi dari kompetitor Anda, maka Anda sebagai pemilik bisnis modal kecil sebaiknya belajar lebih banyak lagi darigeoconquesting, dimana teknologi yang berbasis lokasi bisa memberi tahu pelanggan terhadap penawaran apa yang dapat Anda berikan kepada mereka. Anda bisa menggunakan data yang ada, dari transaksi sebelumnya serta data lainnya untuk mencocokkan penawaran dengan pelanggan.

Go mobile

Sekarang ini smartphone, tablet dan mobile device lainnya hampir bisa menggantikan PC sebagai salah satu alat untuk melakukan transaksi jual beli secara online. Para pemilik bisnis dengan modal kecil bisa menggunakan berbagai aplikasi sehingga dapat meng-encourage masyarakat dalam berbagai hal yang bermanfaat. Dalam hal ini salah satunya adalah menawarkan diskon maupun promo melalui media sosial untuk masyarakat.

Buat customization sebagai prioritas

Sebuah pengalaman unik dan mengesankan dalam berbelanja tentu saja ingin dimiliki oleh semua pelanggan. Tidak hanya itu saja, biasanya untuk pelanggan dari kelas menengah ke atas juga menginginkan supaya produk yang ditawarkan kepada mereka berbeda dengan yang ditawarkan kepada pelanggan yang lain.
Memulai bisnis dan menjalankannya dengan modal kecil memang bukan hal yang mudah, namun dengan Anda memperhatikan beberapa cara diatas semoga bisa bermanfaat. Selain itu, aspek desain dalam sebuah bisnis juga sangat penting untuk menarik minat konsumen pada pandangan pertama. Jadi, pastikan bahwa Anda menggunakan jasa desain yang baik untuk hal-hal penting sehingga bisa dijadikan sebagai salah satu cara meningkatkan penjualan produk bisnis modal kecil Anda. Semoga bermanfaat dan selamat mencoba. Salam sukses!
sumber : http://bisnisukm.com/cara-meningkatkan-penjualan-untuk-bisnis-modal-kecil.html

MEMBENTUK GENERASI MANDIRI DARI KALANGAN PRA SEJAHTERA


Pemuda adalah tulang punggung bangsa. Pemuda adalah harapan bangsa. Pemuda adalah masa depan bangsa. Sedemikian pentingnya kedudukan dan peranan pemuda bahkan Bung Karno pun pernah berucap “Seribu orang tua hanya dapat bermimpi, satu orang pemuda dapat mengubah dunia.” (Bung Karno – Penyambung Lidah Rakyat Indonesia).

Memaknai esensi pemuda tersebut, ada salah satu pemuda yang membuat saya begitu terinspirasi olehnya. Beliau ialah Susi Sukaesih (28). Passion beliau sebagai guru dan wirausahawan, menjembatani permasalahan sosial yang terjadi di lingkungan sekitar dengan mendirikan sebuah sekolah bernama SMK ITACO dan Komunitas Siswa Wirausaha di Bekasi yang bertujuan mengajak partisipasi dari kalangan pra sejahtera untuk bangkit dan terus menggapai impiannya serta membantu perekonomian keluarganya.

Berdasarkan latar belakang singkat tersebut, saya pun merekomendasikan beliau dalam sebuah sayembara / lomba  yang diselenggarakan oleh Dompet Dhuafa yang bertemakan “Pahlawan Sosial”. Tujuannya yaitu semakin banyak publik yang mengetahui aktivitas sosial yang digelutinya dan bersama-sama membangun pendidikan Indonesia yang lebih baik lagi. Berikut di bawah ini saya ulas tiga pertanyaan inti dari lomba tersebut terhadap aktivitas sosial yang dilakukan oleh Susi Sukaesih dan kerabatnya.

Pamflet kegiatan Dompet Dhuafa

1.      Kegiatan tokoh inspiratif :

SMK ITACO merupakan suatu sekolah kejuruan untuk siswa pra sejahtera. Sebuah sekolah yang bernama SMK ITACO (Imperial Technology Automotive &Accounting College) di Bekasi didirikan oleh dara kelahiran Kuningan, 22 Juli 1985 ini dilatarbelakangi atas keprihatinan beliau ketika hendak berprofesi sebagai guru sejak tahun 2009 di salah satu SMK di Jakarta, yaitu terdapat suatu permasalahan terhadap salah satu siswanya yang mengalami putus sekolah dikarenakan tunggakan biaya sekolah yang cukup besar. Meski suatu terobosan yang dilakukan oleh beliau seperti bantuan orangtua asuh, namun orangtua dari siswa tersebut memutuskan untuk tidak melanjutkan pendidikan sekolahnya lagi dan akhirnya memilih untuk bekerja.

Susi Sukaesih: Kepala Sekolah SMK ITACO & Founder Komunitas Siswa Wirausaha

Atas dasar itulah, kemudian Susi Sukaesih, awal mulanya berinisiatif mendirikan sebuah lembaga pendidikan yaitu berupa kursus komputer. Hingga mencari beberapa anak pra sejahtera hingga ke berbagai pelosok daerah se-Bekasi. Namun, upaya tersebut jika hanya berupa kursus komputer akan bersifat sementara saja. Dan, usaha beliau pun berjuang kembali mencari guru-guru, sehingga mendirikan sekolah tersebut yang ditujukan bagi kalangan pra sejahtera.

Berdasarkan informasi yang saya peroleh, bangunan dari SMK ITACO tersebut masih tentatif. Artinya, masih berupa sewa gedung dan sudah empat kali sewa gedung. Lokasi gedung untuk penyewaan tempat proses belajar mengajar saat ini berada di Perumahan Harapan Baru, Jalan Apel Raya No. 1A, Bekasi Barat, Kota Bekasi. 

Mengenai kebutuhan sarana dan prasarana awal sekolah tersebut didirikan, beliau meminjam kepada atasannya dan selanjutnya untuk biaya operasional gaji guru dan lain-lain bersumber pada tabungan pribadi, beberapa orang menjadi orang tua asuh, dan donatur. Masalah kemudian kembali muncul ketika ada beberapa siswanya yang tidak masuk sekolah dikarenakan kesulitan biaya transportasi menuju ke sekolah. Berbekal modal beberapa komputer termasuk komputer sumbangan dan mereka juga belajar design grafis, mereka memulai berwirausaha di bawah komunitas Siswa Wirausaha. Usaha mereka kemudian bertambah yaitu membuka jasa design, pembuatan pin, menulis buku siswa wirausaha, jasa entry data dan sebagainya.

Dok. Pribadi Susi Sukaesih

Dok. Pribadi Susi Sukaesih

Dok. Pribadi Susi Sukaesih

Dok. Pribadi Susi Sukaesih

Komunitas Siswa Wirausaha adalah komunitas siswa yang berwirausaha. Awal pendirian komunitas ini sejak awal tahun 2013 dan aktornya ialah siswa-siswi SMK ITACO tersebut. Berdasarkan informasi yang saya peroleh, dapat dikatakan komunitas tersebut sebagai ekskul yang wajib dijalankan. Dengan adanya, Komunitas Siswa Wirausaha tersebut, siswa dapat terus melanjutkan pendidikan formalnya dan dapat membantu perekonomian keluarganya.

2.      Kenapa tokoh ini layak disebut sebagai pahlawan ?

Saya mengusulkan / merekomendasikan Susi Sukaesih sebagai pahlawan sosial yaitu dikarenakan dedikasi beliau dalam memperjuangkan hak pendidikan anak untuk tetap melanjutkan sekolahnya. Mayoritas atau yang menjadi sasaran sekolah tersebut ialah siswa pra sejahtera. Menurut saya, kontribusi yang dilakukan oleh Susi Sukaesih sangat begitu berarti dalam memberantas rantai kemiskinan, keadilan/kesetaraan mendapatkan hak pendidikan, mewujudkan mimpi kepada siswa pra sejahtera tersebut agar tetap menggapai mimpi setinggi langit. Saya masih ingat apa yang pernah beliau sampaikan kepada siswa SMK ITACO, beliau mengatakan”diatas langit masih ada langit”. Dan, ungkapan tersebut menjadi semangat bagi mereka meski dalam situasi/kondisi keterbatasan.

Kemudian, dengan usaha pula mendirikan Komunitas Siswa Wirausaha dapat membentuk mindset siswa SMK ITACO agar turut andil kelak selesai menamatkan pendidikannya, sehingga dapat mendirikan suatu usaha yang bisa membantu orang lain. Dan menyebarkan virus wirausaha kepada siapa pun sehingga pada akhirnya dapat membantu atau meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan bangsa.

3.    Jika pahlawan yang kamu tulis tersebut berhasil terpilih dalam kompetisi ini, menurutmu hadiah atau bantuan apa yang sebaiknya diberikan ?

Berdasarkan hasil wawancara saya dengan Susi Sukaesih, persoalan yang mengemuka ialah “status gedung sekolah tersebut hingga kini sudah pindah hingga 4 kali sewa. dikarenakan situasi gedung sekolah masih tentatif, sekarang lagi diupayakan tempat yang stabil. Dan, masalah perijinan mendirikan bangunan masih dalam proses, sehingga dengan adanya perijinan lebih memudahkan langkah kedepannya. Selain itu, kondisi yang terjadi karena berpindah tempat banyak yang mengeluhkan dari para siswa. Diantaranya mereka butuh penyesuaian, dan ada beberapa siswa yang mengundurkan diri karena lokasi yang berbeda dan uang transport pun tidak sepenuhnya ditanggung semuanya. Alhamdulillah siswa yang bertahan saat ini mereka serius untuk sekolah. Sekarang ini ada 35 siswa.” pungkasnya. 

Jika mengenai biaya operasional bagi SMK ITACO yang dibutuhkan sekitar Rp 178.165.000, informasi tersebut saya peroleh melalui https://ayopeduli.com/aksi/view/smk-itaco. Dengan demikian, diharapkan jika Susi Sukaesih terpilih sebagai salah satu finalis atau juara, dapat membantu memajukan pendidikan di Indonesia khususnya di Bekasi. Dikarenakan tanggung jawab tidak hanya pada peran pemerintah saja, tetapi kita semua sebagai warga negara secara bersama-sama membangun pendidikan demi terwujudnya suatu peradaban bangsa, khususnya bagi kalangan pra sejahtera untuk bangkit meraih tangga-tangga impiannya.

***

TARGET UTAMA DI TAHUN 2015


Tersisa 18 hari lagi di penghujung akhir tahun 2014 segera berakhir. REFLEKSI ya itulah yang saya renungkan pencapaian apa yang telah saya lakukan selama setahun ini. Refleksi dengan pendekatan SWOT, supaya saya lebih mengenali hakekat pribadi saya, dan berbagai hal yang menjadi kekuatan dan kelemahan saya. Dengan demikian, cerminan yang menggambarkan kepribadian saya, sebagai jalan meraih segala impian-impian saya.

Namun, tidak berarti selama setahun ini saya tidak memperoleh hasil. Melalui proses yang begitu panjang, tahap demi tahap saya pun menuai hasil yang lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Baik peran saya sebagai ketua umum di Rumah Belajar Avicenna selama tiga tahun ke depan sejak tahun 2013 amanah itu saya emban. Berbagai lomba baik esai, LKTI, lomba bisnis, dan kontributor tulisan di berbagai media saya ikuti guna mengukur lebih jauh kemampuan menulis saya, aktif di organisasi yang masih saya laksanakan seperti Lontara Project dan Ilmu Berbagi Goes to School serta Indonesia Youth Educate Social se-Jabodetabek dan berbagai aktivitas lainnya yang begitu bermanfaat bagi saya.

Saya pun menyadari, dikarenakan selama ini fokus untuk pengembangan kepribadian saya bahkan fokus untuk menyelesaikan studi S1 saya di UNJ sedikit tertunda. Tapi, tidak ada kata “TERLAMBAT”, teringat sebuah ungkapan “MAN JADDA WA JADDA”, siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan berhasil. Maka dari itu, fungsi refleksi menjadi penting bagi saya untuk melangkah selanjutnya, agar tidak jatuh ke dalam lubang yang sama. Pembelajaran kehidupan, saya istilahkan sebagai tantangan terbesar saya dan terus berdoa kepada-Nya agar selalu dimudahkan dan dilancarkan segala urusan saya. Amin

Lalu, persiapan memasuki tahun 2015 mendatang, saya pun juga telah menetapkan target yang harus dicapai. Amin Insya Allah J

Ada tiga target yang menjadi fokus utama saya di tahun 2015, berikut target-target impian saya tersebut :

  • 1.   

  •  LULUS S1 UNJ : sebagai target utama pertama saya. Pencapaian ini harus saya segera realisasikan, sebab saya ingin melihat wajah dan senyum dari orangtua saya akan rasa suatu kebahagiaan saya bisa segera lulus. Dan menjadi suatu kebanggaan di keluarga saya, karena Alhamdulillah saya masih diberikan amanah untuk bisa melanjutkan ke Perguruan Tinggi.


  • 2.  

  • STUDENT EXCHANGE : ini menjadi target utana yang kedua dikarenakan saya ingin menyelam dan menelusuri segala keindahan, keharmonisan akan suatu ciptaan Allah SWT. Dengan berkeliling dunia atau student exchange, saya ingin lagi merasakan kebersamaan dan menjalin persahabatan/kekerabatan dengan warga atau pemuda dari belahan negara lainnya. Saling bertukar gagasan/ide, memahami kebudayaan masing-masing negara dan sebagainya sungguh menjadi momen yang luar biasa.


  • 3.     

  • MENULIS BUKU : sebagai target utama yang ketiga, dikarenakan saya ingin mempunyai buku koleksi hasil karya pribadi saya yang bermanfaat bagi yang lain. Minimal tiga buku karya, Insya Allah karya yang harus saya hasilkan di tahun 2015. Alasan yang memotivasi saya tersebut, teringat suatu ungkapan dari Pramodya Ananta Toer, “Orang boleh pandai setinggi langit, tetapi jika ia tidak menulis maka ia akan dilupakan oleh sejarah”.


***



TERUSIK !!!

        
Suara menggerutu di balik sandaran
Kicauan tak sepadan dengan akal sehat
Amuk emosi meluap begitu saja
Tersungkur derita tingkah lakunya

Hiasan mendung terusik dengan kicauan itu
Realita tak di dasari oleh bukti
Kebohongan belaka sebagai senjata ampuh
Titik temu menjadi kemaluan besar baginya

Siapakah dia, menghardik begitu saja?
Pepesan kosong bicara belaka
Menyudutkan berkilah dari pembenaran
Sekarang rekonsiliasi sebagai solusi

Pengakuan kini yang dibutuhkan
Kebencian dan nafsu tak berkesudahan
Begitu naïf lidah berkata

Semoga hidayah turun dari-Nya

BAB 2 : THOLABUL ILMI (MENUNTUT ILMU) #1



Disini saya ingin berbagi kisah seputar komitmen saya untuk menerapkan 12 nilai rohis pelopor bangsa yang terdapat di dalam buku Agenda Pelajar Muslim : 12 Karakter Pelopor Kebangsaan dan 24 Aksi Nyata untuk Indonesia. Akan tetapi, disini saya ingin membatasi suatu persoalan bahwa saya sebelumnya bukan suatu anggota rohis dan bukan pelajar lagi, melainkan kini sebagai mahasiswa. Ketertarikan saya terhadap ilmu pengetahuan membuat saya berambisi ingin mendalami dan memperluas berbagai ilmu pengetahuan baik melalui kajian, seminar, workshop, dan sebagainya. Saat tulisan ini dimuat, sebenarnya saya salah seorang peserta pada saat launching buku ini yang diselenggarakan oleh Maarif Institute di kantor PP Muhammadiyah, Jakarta Pusat pada 4 Agustus tahun 2014.

Pada saat saya menghadiri acara tersebut hingga akhir, terdapat keinginan kuat untuk mengimplementasikannya. Meski pada 2 bulan terakhir ini baru bisa dijalankan, mengingat dibutuhkan ke konsitenan dan komitmen pada diri sendiri. Dikarenakan saya meyakini, tujuan saya ingin menerapkannya sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat-Nya, saling bertenggang rasa kepada sesama, dan sebagainya.

Baiklah kembali kepada ke pembahasan di muka. Menuntut ilmu sangat begitu penting sekali, saya sangat begitu tersanjung salah satu quotes yang terdapat di buku ini, misalnya “Dalam sejumlah ayat Allah menegaskan bahwa Islam dihadirkan untuk kaum yang berakal. Artinya, tanpa akal dan ilmu, iman tidak akan sempurna”. Subhannallah 

Banyak sekali manfaat dari buku ini, dikarenakan terdapat 12 nilai yang terbagi dalam 12 bab. Dan masing-masing per bab terdapat ayat Al-Quran/Hadits, sejarah tokoh, Qudwah di sekitarku (sebuah catatan refleksi dimana menuliskan satu contoh tokoh yang sangat kamu menginspirasi sesuai masing-masing pembahasan per babnya), tips-tips, dan terakhir ialah aksinya.

Di bagian bab pembahasan mengenai Tholabul Ilmi ini, banyak sekali yang harus saya pelajari dan perlu ditingkatkan kembali. Seperti kemampuan menulis kemudian dibukukan sebagai suatu karya baik bermanfaat bagi pribadi maupun orang lain. Selain itu, sesuatu yang menampar keras saya setelah membaca buku ini dilihat dari berbagai tokoh perjuangan di dalam masing-masing bab tentunya menjadi hikmah tersendiri bagi saya agar untuk mengupgradenya. Jika para tokoh kamu muslimin terdahulu begitu banyak sekali karya/buku yang dihasilkan sebut saja Al-Suyuthi semasa hidupnya menghasilkan 400 jilid buku yang totalnya berjumlah 800 halaman. Lalu, begitu pula dengan salah satu tokoh berikut ini yakni Ibn Sina menghasilkan 196 karya/kitab semasa hidupnya dan lain sebagainya.

Pertanyaanya ialah bagaimana dengan saya??? Inilah yang kemudian, saya harus akui dan perlu banyak belajar kembali agar jangan menyiakan-nyiakan waktu yang telah diberikan dan memanfaatkannya dengan baik.

Sebagai penutup, saya ingin menuliskan catatan “Qudwah di sekitarku” dan saya menuliskan sosok Bapak Anies R. Baswedan Ph.D sebagai tokoh inspirasi saya dalam pembahasan ‘Tholabul Ilmi’. Berikut ulasannya:

         “Bismillahirrahmanirrahim …
         Bapak Anies R. Baswedan Ph.D merupakan tokoh yang saya kagumi. Beragam info yang saya telusuri mengenai profil beliau baik dari internet, majalah, buku, dan sebagainya. Banyak kontribusi yang beliau dedikasikan untuk bangsa. Sebagai contohnya, Gerakan Indonesia Mengajar, Kelas Inspirasi, dan Gerakan Turun Tangan dan lain-lain sangat begitu berkesan sekali dengan beliau.
         Tidak hanya itu saja, keteladanan, sikap, dan cara pandang beliau dalam menyikapi masalah sekali lagi saya acungkan jempol. Ketika negara ini sangat begitu krisis role model, pak Anies sebagai salah satu saya sebut tokoh negarawan yang santun, beretika, dan berintegritas.
         Selain itu, prestasi beliau sungguh banyak sekali diantaranya yang saya ketahui ialah semasa SMA pernah terpilih AFS, kemudian pernah terpilih Ketua Forum OSIS tingkat pelajar SMA se-Indonesia, Rektor termuda, dan terakhir ialah sebagai Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah di era Kabinet Kerja kepemimpinan Presiden dan Wakil Presiden Jokowi-JK Periode 2014-2019.
         Sebagai penutup, kompetensi beliau di bidang pendidikan semoga dalam masa jabatan beliau semakin meningkatkan mutu kualitas pendidikan di Indonesia. Amin”
        
        
        

LIPUTAN SABANGMERAUKE BATCH II : SEJARAH BANGSAKU DAY



Jakarta, 3 Juli 2014 merupakan salah satu rangkain agenda dari SabangMerauke Batch II yaitu hari Sejarah Bangsaku. Disini alhamdulillah saya sebagai Kakak SabangMerauke Batch II terpilih. Peran saya disini sebagai mentor atau pendamping bagi Anak SabangMerauke. Saya mendampingi Sekundus yang berasal dari Kalimantan Barat, Suatu momen terindah yang pernah saya alami, rasakan, dan lain-lain.
 

SabangMerauke (Seribu Anak Bangsa Merantau untuk Kembali) adalah program pertukaran pelajar antar daerah yang berupaya membuka cakrawala anak-anak Indonesia, untuk menjadi pribadi yang berpikiran terbuka, memahami arti penting pendidikan, dan menghargai keberagaman sebagai hal positif demi terciptanya kehidupan damai dan penuh toleransi. Selanjutnya, hal tersebut dirumuskan ke dalam tiga pilar SabangMerauke; toleransi, pendidikan, dan ke-Indonesia-an. Info selanjutnya dapat dilihat : http://sabangmerauke.org/ 



MOZAIK 1 : ANGKUH TAK BERKESUDAHAN

        
         Cerminan yang terpampang di depan mata seraya kabur menggurita dan biasanya saling berucap satu sama lain. Dia terlihat begitu egois, rupa wajah tersembunyi aura benci yang terselubung. Membosankan ! jika bertanya kepadanya, tak pernah disahut.

         Saat matahari mulai nampak. Kutengok kembali paras diriku di depan cermin tapi tidak seperti biasanya. Sejauh apakah yang dirasakan, tapi kemudian berkehendak hati tak merespon setiap segala peristiwa yang kabur.

         Terkadang sangat begitu jengkel melihat diriku yang selalu mau menang sendiri. Keinginan itu tidak serta merta ingin tumbuh menjadi pribadi yang penuh tamak. Mengelus hati seolah bisa sedikit meredakan emosi. Paling tidak meringankan sejengkal luapan kata-kata yang tidak mengenakan. Semua butuh proses untuk mengendalikan semua yang terjadi. Bila muncul dan selalu membawa raga yang tak berkesudahan. Langkah untuk bisa menyurutnya biasanya ‘menggurutu dalam hati’.

         Persoalan yang tidak bisa mengontrol, tidak mau menjadi bumerang dan merugikan pihak lain yang terkena dampaknya. Kemudian, tak berimbas juga segala motivasi yang mewarnai dan pada akhirnya selalu terjebak dalam stagnasi.

         Ingin menjadi bijak dan sabar. Beragam upaya pun telah dilakukan, salah satunya ialah dengan berpuasa. Namun itu hanya sesaat belaka, diriku tak mau menjadi manusia yang kehilangan kendali. Jika ini terus berlanjut, apalah arti suatu kehidupan.


        
           


PEMUDA SEBAGAI IDE

Manusia sebagai pribadi adalah berhakikat sosial. Artinya, manusia akan senantiasa dan selalu berhubungan dengan orang lain. Manusia tidak mungkin hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Fakta ini memberikan kesadaran akan ‘ketidakberdayaan’ manusia dalam memenuhi kebutuhannya sendiri.

         Kehadiran manusia di tengah-tengah sesamanya adalah kodratiah. Hidup merupakan relasi, jaringan keterikatan yang vital dan perlu. Seorang individu terjalin secara tidak terpatahkan dengan sesama, dengan keluarga, tanah, alam, dan dengan misteri hidup yang transenden. Dalam hidup dengan sesamanya, yang lazim disebut hidup bermasyarakat. 

         Masyarakat adalah sekumpulan orang yang saling berinteraksi secara kontinyu, sehingga terdapat relasi sosial yang terpola, terorganisasi. Manusia, baik sebagai individu maupun sebagai warga masyarakat mempunyai kebutuhan. Dalam kehidupan bermasyarakat, kebutuhan dapat bersifat individual atau kolektif. Konsekuensinya, selalu ada upaya manusia untuk memenuhi kebutuhan tersebut sebagaimana berdasarkan teori hirarki kebutuhan yang dikemukakan oleh Abraham Maslow yang terdiri dari; a) kebutuhan fisiologis, b) kebutuhan akan rasa aman, c) kebutuhan untuk dicintai dan disayangi, d) kebutuhan untuk dihargai, e) kebutuhan untuk aktualisasi diri. Kemudian, hal itu diperkuat sebagaimana penjelasan Herimanto dan Winarno di dalam bukunya Ilmu Sosial dan Budaya Dasar bahwa sejak manusia dilahirkan, ia mempunyai dua keinginan pokok, yaitu a) keinginan untuk menjadi satu dengan manusia di sekelilingnya, b) keinginan untuk menjadi satu dengan sesama alam dan sekelilingnya.[1]

         Menurut Tan Malaka, masyarakat tidak lain sebagai sebuah mekanisme produksi sistem yang dibentuk dari masa lampau (historis) dan realitas kekinian. Masyarakat membentuk pola-polanya dengan sistem adaptasi yang kuat. Masyarakat bagi Tan Malaka adalah sebuah materi, dan produk sosialnya adalah ide. Tesis Tan Malaka tentang masyarakat adalah bukan ide yang menentukan keadaan masyarakat dan kedudukan seseorang dalam masyarakat, melainkan sebaliknya, keadaan masyarakatlah yang menentukan ide.[2] Jika ditinjau bonus demokrasi Indonesia, berdasarkan data sensus tahun 2010 sekitar 237. 641. 326, dan 25% dari jumlah tersebut atau 57,81 juta jiwa ialah pemuda. 

Potret Pemuda Indonesia

         Kondisi yang terjadi dilapangan banyak pemuda memiliki ruang yang sempit untuk mengembangkan bakat dan minat mereka. Padahal, jika pemuda diberikan ruang yang lebih besar untuk berkembang, pemuda dapat melatih diri mereka dan mengembangkan diri mereka melalui kegiatan yang mereka minati. Kurangya perhatian pemerintah terhadap pemuda secara tidak langsung telah berdampak kepada tingginya jumlah pengangguran di Indonesia. 

         Dampak kronis tingginya jumlah pengangguran, maka akan mengakibatkan berbagai bentuk penyimpangan, seperti narkoba, tawuran antar pelajar/mahasiswa, nikah dini dan sebagainya. Sebagai contohnya, berdasarkan data statistik, jumlah remaja yang terlibat kasus NAPZA sekitar 78% dari 3,2 juta penduduk (SKRRI, 2007), di tahun 2009 jumlah remaja yang terlibat narkoba adalah sekitar 1,1 juta pelajar dan mahasiswa, selain narkoba yang patut disorot ialah tawuran, setidaknya 17 remaja tewas dalam tawuran di wilayah Jabodetabek sejak 1 Januari 2012 hingga 26 September 2012 (Tempo, 2012).[3]
 
         Lalu bagaimanakah nasib generasi penerus bangsa Indonesia bila tidak diberdayakan dengan baik? UN Research Institute for Social Development mengungkapkan bahwa dengan melibatkan pemuda untuk membuat kebijakan yang berhubungan langsung dengan kehidupan pemuda dapat meningkatkan jiwa kepemimpinan dan kemampuan mengambil keputusan mereka. Pemuda merupakan entitas penting dalam gerak maju suatu bangsa. Melalui pengelolaan generasi muda yang tepat, seperempat dari jumlah penduduk tersebut mampu menjadi motor penggerak perubahan yang kreatif, inovatif, dan memiliki daya saing yang unggul. 

Rumah Belajar Avicenna Solusi Kontribusi Bangsa

         Rumah belajar Avicenna merupakan wadah multifungsi yang digunakan sebagai tempat belajar dan mengajar bagi masyarakat umum. Rumah Belajar Avicenna hasil karya komunitas kami berdiri semenjak 13 Mei 2013, berlokasi di jalan raya Babelan No. 35 RT.004/01, Kelurahan Kebalen, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat. 

         Alasan berdirinya disana berdasarkan pengamatan dikarenakan Babelan merupakan suatu desa / perkampungan yang kurang mendapatkan perhatian dari pemda setempat dalam akses perbukuan, rendahnya minat baca warga sekitar, kurangya keterampilan berwirausaha masyarakat, minimnya lahan bermain bagi anak-anak dalam menunjang kreativitas, kemampuan emosional, dan spiritualitas serta sebagian besar warga Babelan berprofesi sebagai juru parkir dan berdagang, kemudian juga banyak anak-anak yang putus sekolah.

         Dengan demikian, turut serta bersumbangsih bagi daerah ini, karena minimnya perhatian pemda setempat untuk segera ditangani. Jumlah warga disana sekitar 2.500-an orang. Rumah Belajar Avicenna dengan salah satu misinya yaitu memberikan ruang bagi masyarakat untuk berekspresi dan berkreasi serta menggali dan mengembangkan potensi diri.

Referensi:
Herimanto dan Winarno. 2009. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta: Bumi Aksara
Mulya, Fadjar. 2012. Prestasiku untuk Masa Depan. Jakarta: 959 Publishing
Syaifudin. 2012. Tan Malaka: Merajut Masyarakat dan Pendidikan Indonesia yang Sosialistis. Jakarta: Ar-Ruzz Media


[1] Herimanto dan Winarno. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), hal. 45
[2] Syaifudin. Tan Malaka: Merajut Masyarakat dan Pendidikan Indonesia yang Sosialistis. (Jakarta: Ar-Ruzz Media, 2012), hal. 138-139
[3] Fadjar Mulya. Prestasiku untuk Masa Depan. (Jakarta: 959 Publishing, 2012), 42-43