PENANTIAN BERTEMU DENGAN ASM BATCH II

perwakilan ASM Batch II yang sudah tiba di Soeta
      
       Besok pagi, Jumat / 27 Juni 2014, saya tidak sabar menanti untuk bertemu dengan anak-anak yang luar biasa dan berkesan dari Sabang-Merauke (Anak Sabang Merauke_baca) di Batch II Tahun 2014 ini. Rasa kesabaran itu sangat sulit untuk dipendam, melihat sosok mereka melalui via akun twitter @SabangMerauke dan berdasarkan linimasa akun tersebut menceritakan perjalanan mereka dari kampung halaman mereka hingga menuju Bandara Soeta sungguh mengharu biru.

     
Penyambutan yang hangat  oleh kakak-kakak  panitia di bandara, atas fenomena itulah yang menjadikan alasan/penyebab “kesabaran itu sangat sulit untuk dipendam”. Hehehe

      Well, hingga tulisan ini dimuat, saya pun sulit untuk tidak bisa tidur dan jantung terasa berdeguk kencang. Alamak … hihihihi

      Tersisa tujuh jam tiga puluh menit lagi. Orientasi Anak Sabang Merauke beserta penyambutan Insya Allah akan diselenggarakan besok di Wisma (PU) Sanita, Jl. Pam Baru 1 No. I, Pejompongan, Jakarta Pusat. Dengan doa saya turut panjatkan kepada-Nya. Semoga adik-adik hebat dan penuh inspiratif ini, selamat menjalani proses program SabangMerauke hingga 2 – 3 Minggu kedepan. Jadilah role model dan berbagi manfaat kepada sesama dalam menyampaikan pesan perdamaian dan toleransi terhadap sesama di bumi pertiwi ini. Amin

      Saat ini lekas istirahat ya dek, jaga kondisi kesehatan dan lain sebagainya. See u tomorrow J

      Salam hangat,

      Kak Handar

      KSM Batch II

MENTOR DAN MASA DEPAN




      Duhai waktu yang selama ini ku terus berpacu. Dalam perjalanannya, begitu banyak rintangan yang kuhadapi. Tapi proses itu, kunikmati hingga aku berhasil meraihnya. Terkadang kegelisahan melanda, karena tidak mampu mencapai target yang sudah ditentukan secara matang dan baik. Belajar dari kegagalan, membuat diriku harus kuat dan sabar. Karena aku percaya dibalik segala usahaku selama ini, ada Allah yang selalu membuatku teguh pendirian, disamping keluarga yang kucintai.

      Aku yang tak kenal lelah untuk belajar dan mencari berbagai pengalaman bekal diriku yang semakin mantap. Bertemu dengan teman-teman yang memiliki segudang berprestasi misalnya sebagai pemicu. Dan tentu, aku pun juga mempunyai mentor sebagai bentuk mengatasi solusi yang kuhadapi. Dengan mempunyai seorang mentor pun, menjadi wahana berarti untuk meniti setiap asa impian yang kuraih.

      Bila berbicara mengenai mentor. Mentor menurut definisi saya ialah seseorang yang membantu dan mau meluangkan waktunya dikala kita membutuhkan bantuan/pertolongan dalam meminta saran/pendapat terhadap permasalahan yang aku hadapi. Sebagai contohnya, saya saat ini mempunyai dua mentor, di bidang yang berbeda. Siapa aja mereka? Mentor pertama saya, yakni Bapak Wijaya Kusumah, atau sering disapa Om Jay. Dan mentor yang kedua yaitu mba Dwi Puji Astuti.

      Sosok Om Jay, saya sangat mengapresiasi beliau dalam menekuni di bidang penulisan, selain itu beliau juga salah satu seorang pedagogik yang tangguh. Misalnya, perjuangan beliau agar mata pelajaran TIK tetap ada di kurikulum Nasional. Sungguh luar biasa. Dan ilmu beliau dalam berbagi kepada sesama, baik guru dan lain sebagainya terkait bidang literasi pendidikan, Peran beliau membuat saya terkagum dan saya ingin belajar lebih darinya. Dikarenakan pula saya pun juga menyukai di bidang penulisan dan menjadi seorang tenaga pendidik yang menginspirasi banyak orang. Amin.

      Sedangkan, mba Puji dengan sebutan panggilannya. Beliau sosok muslimah yang inspiratif, kreatif, dan keren euy. Hehehe. Banyak belajar pula saya darinya terkait di bidang bisnis atau wirausaha. Prestasi di bidang terkait pun sungguh berjibun. Pendidikan dari keluarganya pula yang membuat beliau sukses meniti karier dunia dan akhirat. Amin. Hehhee

      Berkaca dari berbagai ilmu yang terdapat di kedua mentor saya, menjadi amunisi untuk berkiprah lebih baik kembali. Kalau mereka pun bisa, kenapa saya tidak bisa?? Bagaimana dengan kamu sahabatku, apakah sudah mempunyai seorang mentor dalam perjalanan hidupmu? Saya pun tidak akan pernah berhenti, tentunya saya ingin juga mempunyai mentor lagi selain kedua bidang di atas. Insya Allah.


#RefleksiSelasaSore

SEDERHANA ITU INDAH

      Memahami kesederhanaan merupakan suatu anugerah yang luar biasa. Harta yang paling istimewa bagiku ialah keluarga. Meski aku terlahir dari keluarga biasa-biasa saja. Hiasan rona wajah, senyum, tawa, canda dari adikku, orangtua dan sebagainya menjadi kualitas spesial hidup penuh dengan jiwa akan kearifan.

      Dalam keseharian pun, mereka adalah motivator, fasilitator, sahabat, mentor dan sebagainya inti daripada itu semua kekuatan mereka yang menggugah daya raga ini jika lemah, mereka menjadi kunci penyembuh luka yang terpuruk.


      Suasana yang penuh kehangatan, membuatku merasa sungguh bahagia. Dan kuyakini ikatan kebersamaan ini Insya Allah harus terus terjaga, dengan keselarasan harmonis sebagaimana konsep keluarga berdasarkan Islam yaitu keluarga Sakinah, Mawadah, Warrahmah. Amin Allahuma Amin.  

TANTANGAN MERAIH IMPIAN

Persiapan tahun ajaran baru sudah dimulai. Hari ini, adikku bernama Rosita Widya Ningrum akan menjalani tes di salah satu sekolah SMKN di Bekasi. Lebih tepatnya di SMKN 5 Kota Bekasi yang berlokasi di Perumahan Villa Indah Permai Blok E 21 RT. 009/033, Kelurahan Teluk Pucung, Kecamatan Bekasi Utara.

Sebelumnya adikku sudah sangat mempersiapkannya dengan baik. Dimulai dari penentuan pilihan sekolah, mencari alamat sekolah yang dituju, dan berbagai hal lainnya terkait berkas administrasi.

Menentukan pilihan yang tepat sekolah yang dituju merupakan syarat mutlak sebagai dasar keteguhan prinsip. Dikarenakan akan menjadi kunci, kelak kepuasan batin atas hasil upaya kerja keras dan diwujudkannya. Dan adikku sudah berupaya akan hal tersebut.

Hari Kamis, 19 Juni 2014, menjadi tes perdana yang dihadapinya. Tes fisik menjadi challenge di hari itu. Meski tidak menemaninya, saya pun percaya akan tantangan yang dihadapi mampu dijalaninya dengan baik.

Sebagai kakak, saya turut mendukungnya atas pilihan dia jika itu memang yang terbaik. Doa dan dukungan sangat begitu berarti dalam memantapkan tekad dia untuk berjuang menghadapinya. Semoga hasil kerja keras berbuah manis, dan tak lupa akan doa kepada-Nya, saya terus mengingatkannya dan membimbingnya, karena dibalik tekad dan kerja keras, tentunya kita harus saling tawaddu dan berserah diri kepada-Nya. Amin


#CatatanEdisiKamis

DAFTAR PUBLIKASI HANDAR

Daftar publikasiku selama rentang Maret 2013 - Januari 2014;

1. Heritage Camp 2013: Konservasi Kreatif Budaya oleh Pemuda
    Post Link :http://www.penaaksi.com/2013/03/heritage-camp-2013-konservasi-kreatif.html

2. Resensi Buku "Mukjizat Tanah Afrika"
    Post Link : http://www.penaaksi.com/2013/07/mukjizat-tanah-afrika.html

3. Resensi Buku "Guru Gokil Murid Unyu"
    Post Link : http://www.penaaksi.com/2013/07/guru-gokil-melawan-modernisasi-melalui.html

4. Menyambut Komunitas ASEAN 2015
    Post Link : http://www.bekasiurbancity.com/blog/2013/09/17/menyambut-komunitas-asean-2015/

5. Gerakan Kepemudaan oleh Pemuda Indonesia
    Post Link : http://www.bekasiurbancity.com/blog/2014/01/05/gerakan-kepemudaan-oleh-pemuda-indonesia/

6. Kontribusi Bekasi Membangun Literasi
    Post Link : http://www.bekasiurbancity.com/blog/2014/01/31/kontribusi-bekasi-membangun-literasi/

7. Cikal Bakal Suku Dayak Hindu Budha Bumi Segandu Indramayu
    Post Link : http://lontaraproject.com/galigo-ku/cikal-bakal-suku-dayak-hindu-budha-bumi-segandu-indramayu/

RANAH ILMU DI MAN 1 KOTA BEKASI

Alhamdulillah masih diberikan amanah dan/atau kepercayaan untuk berbagi kepada adik-adik di ekskul Jurnalistik MAN 1 Kota Bekasi. Tasmania sebutan beken dari ekskul tersebut. Undangan untuk sharing seputar organisasi yang dilaksanakan Senin, 9 Juni 2014 dalam Pendidikan Pelatihan dan Gabungan Tingkat B (DIKLAT B) jam 10.00 - 11.00 wib.

Surat undangan - Tasmania, Jurnalistik MAN 1 Kota Bekasi (9 Juni 2014)

Sejauh ini, saya sebagai alumni pun dari sekolah tersebut dahulu pada angkatan saya belum mengenal apa itu Tasmania atau ekskul yang bergelut di bidang Jurnalistik. Mayoritas yang lazim seperti Pramuka, Paskibra, Petala dan sebagainya. Tapi sungguh luar biasa perkembangan bagi Tasmania maupun yang lainnya. (Kereeennn bangett)

Antusiasme para peserta yang tergabung di dalamnya sungguh luar biasa dan hebat, terlihat dari tekad yang membara dan semangat yang tak kenal padam. Di sesi materi Organisasi, saya tidak memberikan secara detail A-Z, dikarenakan pula waktu yang diberikan hanya 60 menit, maka harus mencari trik nan asyik agar memahami materi yang disampaikan secara baik dan berkesan. Ada solusinya, yakni metode atau pendekatan.


Berbekal dari pengalaman mengikuti berbagai konferensi baik pendidikan dan/atau bidang lainnya, karena pas sesuai materi yang diberikan. Saya menggunakan metode “Perspective and Thinking: Six Thinking Hat” Suatu metode yang begitu popular oleh Edward De Bono, menurut saya sangat begitu relevan dalam suatu organisasi terkait perbedaan pendapat dan sebagainya, karena setiap insan memiliki kekhasan yang unik dan kreatif. Mengenai penjelasan labih jauh mengenai Six Thinking Hat bisa dibaca disini.

Dengan demikian, semoga apa yang telah saya berikan dapat bermanfaat bagi para peserta dan panitia sekalian. Ada pepatah mengatakan “Ilmu akan bermanfaat jika saling dibagikan atau sharing kepada sesama daripada hanya dipendam memori belaka”. Saran saya kepada adik-adik sekalian, jangan cepat puas diri, keluarlah dari zona nyaman, lakukan terobosan sesuai dengan daya kreasi dan inovasi kalian yang terbaik dan berkontribusi bagi bangsa. MAN JADDA WA JADDA !!!





ROAD TO KAKAK SABANG MERAUKE BATCH II : BAGIAN KETIGA

         
             Jakarta, 1 Juni 2014 menjadi sesi tahap terakhir menjalani proses seleksi Sabang Merauke. Puji syukur alhamdulillah, ketika pada tanggal 27 Mei 2014, tahap wawancara yang saya jalani, kemudian di hari berikutnya, 28 Mei 2014 saya mendapatkan konfirmasi baik email dan sms dari panitia, saya melanjutkan ke tahap Direct Assestment.

         Sesungguhnya saya tidak akan menduga hingga berhasil sampai tahap ini. Mengingat di tahap wawancara, ada sekitar 49 KSM yang terpilih se-Jabodetabek. Tahap Direct Assestment, terpilih 25 KSM dan kemudian melalui tahap ini akan ditentukan secara final ke-15 KSM dalam pendampingan ASM di Jakarta selama dua pekan yakni 27 Juni – 12 Juli 2014. Oiya, bagian yang ketinggalan membaca kisah saya, dapat disimak Bagian Pertama dan Kedua.

         Kantor Indonesia Mengajar yang berlokasi di Jalan Galuh 2 No. 4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan menjadi saksi bisu dan tahap akhir yang harus saya jalani. Bismillah. Acara dimulai dari jam 09.00 – 14.00 wib, tentunya saya harus prepare lebih baik dan berusaha secara maksimal serta tepat waktu. Yess exactly !

         Saya tiba di kantor Indonesia Mengajar pukul 09.05, telat lima menit. Saya khawatir saat itu, perjuangan saya kini sia-sia. Hal yang menyebabkan hal tersebut dikarenakan, beragam informasi yang saya tanyakan kepada teman membuat saya bingung menuju ke Kebayoran Baru. Ada yang mengarahkan turun di Bundaran Senayan, ada yang ke Harmoni dulu untuk menuju ke Lebak Bulus. Dan hal yang sama, juga saya tanyakan ke petugas busway ada yang mengarahkan ke Harmoni dan ada juga yang turun di Bundaran Senayan. (waduh jadi kelimpungan).

         Sepanjang perjalanan saya terus memanjatkan doa kepada-Nya, memohon petunjuk untuk menuju ke lokasi yang benar dan berbekal pula mencari informasi di internet  Akhirnya, suatu keputusan secara bulat, saya memilih turun di Blok M, tadinya ingin turun di Bundaran Senayan. Selintas saat itu berpikir, karena belum mengetahui secara jelas fisik kantor Indonesia Mengajar dan angkot pula yang mengantarkan saya kesana.

         Tapi menjadi perjalanan yang menyenangkan koq. Hehehe

         Meski riweuh, saya tetap menikmatinya. Tiba di Stasiun Blok M, saya memutuskan untuk naik ojek, karena waktu yang hampir menuju jam 09.00. Kurang lebih menempuh jarak 1 KM, akhirnya saya dengan selamat tiba di depan kantor Indonesia Mengajar. Alhamdulillah.

         Awalnya saya bertemu Fina, ketika di depan halaman garasi. Dia sedang mengecek salah satu kertas putih yang tertempel di dinding pagar. Saya chek ternyata, nama-nama kelompok KSM. Dikarenakan ada 25 KSM maka dibagi 5 kelompok, dan per kelompok terdiri dari 5 KSM. Saya berada di kelompok empat saat itu, bersamaan dengan Ega (Gunadarma) dan Langit (UI), maaf sisanya saya kurang ngeuh.. hehehe

         Di ruang tamu, ternyata sudah ada beberapa teman yang sudah datang. Eki salah satu panitia Sabang Merauke, mempersilakan saya untuk duduk dan sekaligus absensi kehadiran. Saya melihat sudah ada 12 orang yang sudah absensi. Kami saling bertegur sapa dan saling berkenalan satu dengan yang lain. “dimana yang lain?’ ungkap saya kepada Egi. Yang lain udah masuk mas, sepertinya tidak sesuai dengan kelompok yang dibagikan. Tukas Egi.

         Berarti kalau begitu, per kelompok ditentukan berdasarkan absensi kehadiran. Mengingat hingga saya tiba, belum secara keseluruhan KSM yang hadir. Kemudian, nama saya disebut beserta Unci, Egi, Annisa, dan Annita yang menjadi satu kelompok saya di tahap Direct Assestment ini. Kami masuk sebuah kelas/ruangan, dan bersebelahan dengan kelompok sebelumnya.

         Di dalam ruangan, sudah ada Kakak Pipin, Kak Gloria, dan maaf saya lupa dengan kakak satunya. Mereka adalah juri, tapi lebih dari itu, saya sebut mereka sebagai kakak baru dan keluarga baru saya. Hehehe

         Setelah saling berkenalan dengan suasana yang sangat ramah, fun, dan pengen kembali lagi ke tempat itu. Hehehe. Kakak Gloria membuka sesi pertemuan dengan sangat apik, lucu, dan very excited. Dalam sesi Direct Assestment, hanya sebuah FGD – Focus Grup Discussion saja. Sebuah ketentuan di tahap ini, Kak Gloria memberikan kami masing-masing satu buah kertas HVS, sudah tersedia pula lembar soal FGD, dan seperangkat alat tulis lainnya.

         Dengan berdoa terlebih dahulu, dan bismillah saya siap !. Kak Gloria membacakan sebuah cerita yang terdapat di kertas yang telah dibagikan, kami harus memperhatikan kondisi, suasana, dan psikologis yang terdapat di dalam cerita tersebut. Ada dua tugas nantinya; individu dan kelompok. Tugas secara individu, mengemukakan sebuah langkah solusi yang terbaik dalam menangani soal studi kasus tersebut (kurang lebih 15 menit waktu yang diberikan), sedangkan tugas kelompok merupakan kelanjutan dari tugas individu.

         Memasuki tugas kelompok atau FGD, ada dua pertanyaan penting; a) langkah terbaik mengatasi soal studi kasus dari masing-masing perspektif individu, b) inovasi menurut kelompok kami untuk program SM selanjutnya. (waktu yang diberikan 30 menit). Proses FGD kami saling berargumen, menemukan solusi secara bersama, dan suasana keakraban yang sering terlihat. Artinya, saling terbuka perbedaan pendapat, toleransi pemikiran satu sama lain, dan sangat menghibur serta sangat fleksibel. 

 

         Dan tak lupa, diakhir FGD kami saling berfoto bersama sebagai bentuk keluarga yang SAMARA. LOL apa hubungannya? Hehehe. Yang jelas moment berarti, saya merindukan kalian semua guys. :D Setelah selesai, saya saling bercengkerama dengan teman-teman yang lain dan sama yang dilakukan, foto bersama dulu dongg… J

ROAD TO KAKAK SABANG MERAUKE BATCH II : BAGIAN KEDUA


      Jakarta – Selasa, 27 Mei 2014 menjadi catatan selanjutnya menjalani proses road to Kakak Sabang Merauke Batch II. Kali ini saya akan bercerita sedikit atau berbagi pengalaman kepada kalian semuanya. Bagi yang belum sempat membaca cerita sebelumnya, silakan bisa kalian baca disini

      Baiklah, langsung pada topik pembicaraan saja yah. Tulisan ini hanya menjelaskan sedikit, ketika saya di tahap wawancara. Pada umumnya, kalian pasti sudah hafal betul bagaimana teknis wawancara itu berlangsung bukan?.

      Sebagaimana lazimnya, proses wawancara atau dikenal dengan istilah interview. Dimana pada tahap ini, merupakan suatu tahap mengenal lebih jauh profil sang kandidat, apakah memenuhi kriteria atau tidak yang telah ditetapkan oleh Sabang Merauke.

      Pada tanggal tersebut adalah tiba jadwalnya wawancara saya. Seharusnya tahap wawancara dilaksanakan pada tanggal 24 – 25 Mei 2014. Dan, saya mengambil keputusan untuk memilih hari Minggu, 25 Mei 2014. Namun, kondisi yang terjadi saya tidak bisa, dan segera meminta permohonan penjadwalan ulang ke panitia sebelum wawancara dimulai pukul 14.00 wib. (Maaf sedikit merepotkan). Alhamdulillah, saya masih diberi kesempatan, dan tidak akan menyiakannya.

      Saya tiba pukul jam 12.40 dalam kesempatan saya yang kedua, bertemu di Bank of  Tokyo Lantai 16, Setiabudi, Jakarta Selatan. Ketika tiba disana, terlihat sepi. Ya maklum, karena bertepatan pada hari libur nasional. Tidak terlalu banyak para kandidat yang hadir, sepertinya sudah pada selesai pada pertemuan sebelumnya. Selintas saya mendengarkan di suatu sudut ruangan sebelah kiri, terjadi interaksi yang cukup membuatku penasaran. Yupp ada salah seorang kandidat yang sedang diwawancarai.

      Tadinya ingin masuk, tapi kalau dipikir-pikir dikhawatirkan mengganggu. Namun, saya pun mendengarkan di ruang sebelah juga ada yang berbincang-bincang. Saya tengok melalui kaca jendela. Lalu, saya mengetok pintu, ada dua orang panitia yang sedang menunggu ialah Nindita dan Gery (kurang lebih). Hehehe

      Langsung saja, saya diwawancarai oleh Nindita setelah saling berkenalan sebelumnya. Very humble dan excited.  Kurang lebih saya diwawancara selama 30 menit lebih, perihal yang ditanyakan bersifat umum; profil pribadi, prestasi/pengalaman organisasi, dan yang paling penting ialah adakah punya pengalaman dalam berinteraksi/bergaul dengan sesama pelajar SMP yang menjadi sasaran dalam proses pembinaan di Sabang Merauke.

      Saran saya ketika pada tahap ini, bersikap secara terbuka, jujur, fun, easy going dan sebagainya. Jangan terlalu kaku, biasa saja layaknya berteman dengan sangat kenal dekat. Very interested ! hmmm, tak terasa bahwa saya telah diwawancara, jam 15.10 waktunya saya pamit untuk pulang, karena proses wawancara telah selesai. Man Jadda Wa Jadda ! Siapa yang bersungguh-sungguh pasti dia akan berhasil. Semoga hasilnya terbaik bagi saya pribadi, khususnya program Sabang Merauke yang telah menyelenggarakannya. Amin.


KEIKHLASAN

      Berbekal dengan sepuluh ribu rupiah, aku pun bersemangat menghadapi ujian yang diadakan sore ini. Ujian yang dimaksud – UAS (Ujian Akhir Semester_red) mata kuliah Bahasa Inggris pada pukul 15.00 wib. Setelah mengantarkan pesanan nugget sayur kepada teman terlebih dahulu di Jakasampurna, Bekasi Barat, Kota Bekasi.

      Yaaahh, selama ini saya juga freelance bagian Marketing di CV Biotek Pangan, Bekasi untuk sedikit tambahan kebutuhan sehari-hari di samping juga sebagai guru privat dan menulis. Alhasil dari pendapatan yang saya peroleh pun berguna untuk berjuang menyelesaikan studi terakhir saya di salah satu PTN di Jakarta.

      Lanjut ke pembahasan awal. Semangat hari ini tidak semanis seperti biasanya. Bukan berarti saya mengatakan bahwa hari ini buruk atau tidak beruntung, namun masih harus lebih diusahakan lebih giat kembali dari hari sebelumnya.

      Jam telah menunjukkan pukul 13.00 wib, setelah mandi, shalat Dzuhur dan sebagainya lalu saya bergegas dan tak lupa pamitan kepada Ibu yang saat itu sedang menyetrika pakaian. Atas doa restu dan supportnya kemudian saya berangkat. Bismillah.

      waktu yang tersisa menuju kampus sekitar 2 jam. Dalam perjalanan hingga menuju depan pasar Swalayan Naga, kurang lebih 20 menit. Sepanjang perjalanan pun, saya merasakan kondisi ban motor bagian belakang yang kurang stabil. Dan benar, kemudian saya langsung menuju ke tempat POM Bensin yang tak jauh dari pasar Swalayan untuk mengisi angin, berharap saat itu hanya kekurangan angin saja, tidak sampai bocor.

      Tiba di depan pengisian tabung bertuliskan ‘Nitrogen’, sejenak bapak yang sedang berjaga depan ATM, berkata “orangnya sedang pergi mas”. Waduh dalam hati saya, padahal saya harus terburu-buru. 2 menit berlalu saya menunggu, tak kunjung juga. Dimana lokasi tambal ban terdekat pak? Tanya saya kepada bapak tersebut. ‘Lurus saja di sepanjang kanan jalan, nanti ada koq’ tukas bapak tersebut.

      Saya bergegas menuju tambal ban terdekat, menghadapi pula contra flow dengan kendaraan lain. Ketika melewati pasar Swalayan, akhirnya saya menemukan juga. Di saar bersamaan saya membutuhkan, tukang bengkel tersebut juga sedang mereparasi motor konsumen yang lain. Ya maklum, karena cuman sendirian.

      Tadinya ingin sekalian ditambal ban motor saya, tapi saya berkeyakinan pada saat itu, hanya perlu ditambah angin agar kembali seperti semula. Dikarenakan, saya cek berapa kali, tidak terlihat paku atau sejenisnya yang menancap di ban motor saya.

      Keputusan saya bulat, “bang tolong isi angin saja ya”.

      40 menit waktu tersisa, melaju dengan kecepatan sedang hingga menengah. 60 km/jam mengenderai motor pasca tambah angin. Alhamdulillah 20 menit berlalu lancar sekali. Tapi tidak tahu kenapa, ketika di pasar Cakung, kondisi yang sama kambuh kembali. Dan kali ini, ban motor mengalami bocor berat.

      Lima ratus meter saya tempuh, saya mendorong hingga sampai menemukan kembali tempat bengkel motor. Setibanya, tukang bengkel tersebut pun langsung mengeksekusinya. Hati mulai gelisah, 10 menit ujian akan dimulai. Saya pun tipe orang yang selalu berusaha tepat waktu. Proses pun belum selesai diperbaiki ban motornya.

      Di saat waktu genting, kebimbangan melanda. Sebenarnya bisa aja terlambat, asal tetap mengikuti ujian. Uang sepuluh ribu yang saya punya pun, sudah mulai kandas. Tidak cukup untuk menambah perbaikan ban motor. Selain itu, bensin yang sudah mulai menipis. Menambah kekalutan sore ini.

      Dompet ada tiga puluh tiga ribu atas hasil penjualan pesanan nugget sayur dua buah kepada temen. Tapi saya bertekad tidak akan menggunakannya karena harus segera diserahkannya. Konflik batin pun terjadi. Lima menit berselang, saya memutuskan kembali ke rumah, dan mengikuti ujian susulan dengan menemui dosen saya esok harinya, serta sebelumnya memohon ijin tidak masuk kepada PJ mata kuliah hari ini.

      Keikhlasan adalah kunci yang terjadi hari ini. Memandang mendapatkan keberkahan atas ujian yang menimpa (ujian kehidupan_red). Saya mempercayai dan meyakini, ada suatu rahasia di balik rahasia yang sudah Allah susun untuk saya suatu hari nanti. Yang terpenting adalah saya mampu lebih berdewasa dalam sikap, mengontrol emosi, membangun moral dan integritas yang baik. Barangkali pelajaran kehidupan tersebut tidak ada di dalam kurikulum kuliah.


***