Mari berjuang dan semangat menggelora !!!

Setiap akhir bulan selalu tidak terpenuhi. Letih dan letih mengupas permasalahan yang tiada henti. Berjejal buku yang bertengger demi sekelumit tafsir dan logika. Namun kejenuhan melanda yang mendesir hingga membumi.

Mata terfokus dan terjaga mengamati berbagai untaian kalimat demi kalimat sehingga tersaji lipatan yang ilmiah dan rampung dari segala jerih payah.

Belasan waktu dihabiskan tuk memanjakan segala ekspresi atas tercapainya jerih payah yang bisa membanggakan ! Walaupun kelihatan sukar sekali, tapi inilah proses yang menghasilkan uji kompetensi diri kita untuk menguliti menjadikan output yang berguna dan berdaya hasil.

Talik ulur antara ekonomi dan pendidikan, sering tunpah tindih, tapi kemudian bisa diintegrasikan sebagai luaran yang menstabilkan.

Jika yang lain diperoleh atas usaha sendiri – achievment status, loh kenapa kita masih berdalih bahwa menghalalkan segala cara sebagai batu loncatan kepuasan tersendiri?

Tidak mau begitu ahh,

Meyakini dengan sepenuhnya bahwa upaya proses yang dijalani dengan tekun dan pantang menyerah akan membuahkan hasil, InsyaAllah ...


Dukungan dari berbagai iringan doa selalu menyertai. Doa adalah harapan yang senantiasa itu akan menjadi kenyataan kelak. Ekspresikan kembali dengan berkarya, dan tidak hanya itu, melainkan gunakanlah segala kekuatan atau keunggulan yang kita miliki mampu menunjukkan suatu bukti yang terbaik. Mari berjuang dan semangat menggelora !!!

KELANA #3

“Kita selalu menanamkan kepada mereka untuk tidak hanya menjalankan ibadah yang wajib saja, tapi diiringi pula dengan ibadah yang sunnah”
Pak Isnan, Guru di Sekolah Alam Jingga

Kalimat tersebut semakin menggema di kalbu saya dan seakan tersentuh akan upaya keteladanan dari pihak guru setempat dalam mendisiplinkan waktu khususnya dalam hal beribadah kepada Allah SWT, ketika saya melakukan observasi kegiatan di Sekolah Alam Jingga (28/5/15).

Suatu fenomena yang menarik selama saya amati proses kegiatan pada hari itu yakni ketika hendak melaksanakan shalat Dzuhur berjamaah. Sebelum shalat, tentu diawali dengan berwudhu terlebih dahulu. Penanaman budaya antri yang cukup baik telah diterapkan, kemudian pelafalan bacaan doa setelah berwudhu dihadapan guru pembimbing/pengawas sebagai kunci masuk untuk shalat berjamaah . Serentak semua itu diberlakukan, maksudnya tidak hanya bagi siswa SD saja, namun untuk yang tingkat Sekolah Menengah setara SMP pun juga. Semua saling menghargai satu dengan yang lain, dan kondisi selalu tertib serta khusyuk. Bila itu tidak dilaksanakan, maka ibadah shalat Dzuhur tidak akan dimulai. Ketika semua telah dijalankan dengan penuh seksama, selanjutnya ibadah akan dilaksanakan secara berjamaah, tentunya ibadah tidak selalu yang wajib harus disegerakan, maksudnya yang sunnah juga dijalankan secara beriringan. Suasana yang terjalin begitu khidmat. Dari proses yang diterapkan di lingkungan Sekolah Alam Jingga, terutama dalam pembentukan akhlak dan/atau aqidah suatu upaya yang bagus dilakukan sejak dini. Deskripsi penerapan tersebut merupakan salah satu yang saya amati. Contoh yang lain misalnya, para siswa dengan kesadaran pribadi sudah tahu apa yang harus dilakukan setelah shalat berjamaah yaitu membereskan shajadah secara bergotong royong dengan rapi ditempat perapian.





Tak terasa waktu sudah memasuki jam 14.00 WIB, artinya proses KBM telah berakhir. Sebelum saya beranjak pamit pula untuk segera pulang ke rumah. Di luar siswa yang sedang menunggu untuk di jemput. Saya pun terkesima dengan hal yang dilakukan oleh adik-adik di sekolah tersebut yaitu membersihkan lingkungan sekolah dengan rapih dan bersih. Semua dijalankan dengan penuh gotong royong dan penuh kebersamaan. Sebagaimana yang terdapat di poin nomor 7 JANJI SISWA/i Jingga Life School, yaitu menjaga kebersihan dan keindahan sekolah.



Manfaat yang saya peroleh di hari ini yaitu; a) bergotong royong harus tetap terinternalisasi di dalam diri kita, terutama penanaman tersebut harus dilakukan sejak dini, b) kedisiplinan dan tepat waktu sangat bagus dan sebagai bentuk menghormati/menghargai kepada sesama, dan c) menjaga lingkungan sekolah sebagai rumah kedua kita dengan bersih. Dikarenakan berdasarkan suatu hadits yang masih begitu relevan, “kebersihan adalah sebagian dari iman”. Dan, ini menjadi suatu memories yang begitu mengesankan. J