Pemuda memiliki peran
strategis untuk melakukan perbaikan bagi kondisi di Indonesia, termasuk
menyangkut pusaka bangsa. Pemuda, khususnya mahasiswa, memiliki nilai tawar
lebih kuat untuk eksplorasi ide-ide kreatif yang berimplikasi pada kemajuan
negeri ini, untuk kini dan di masa yang akan datang. Tak hanya menjadi generasi
penerus aset positif di negeri ini, namun melalui sumber daya yang memadai,
kecakapan ilmu pengetahuan dan teknologi, pemuda harus mampu berinovasi dalam
kiprahnya sebagai agent of changes.
Bangsa Indonesia memiki
pusaka yang begitu bergama. Pusaka (heritage)
Indonesia, baik pusaka alam (natural
heritage) maupun pusaka budaya (cultural
heritage), mulai mendapatkan perhatian, pengakuan, bahkan perlindungan dari
dunia internasional. Satu demi satu peninggalan pusaka di Indonesia diakui oleh
UNESCO sebagai warisan kebudayaan dunia (world
heritage). Meski demikian, bukan berarti bahwa upaya untuk meningkatkan
kesadaran masyarakat Indonesia sebagai pemilik pusaka ini selesai. Faktanya
masih banyak ‘pekerjaan rumah’ yang harus dikerjakan berkenaan dengan pusaka,
salah satunya adalah upaya pelestarian (conservation).
Buktinya, hanya segelintir elemen masyarakat yang mencoba terus menjaga dan
melestarikan pusaka bangsa. Bahkan banyak yang bersikap tidak acuh terhadap isu
pusaka bangsa. Sehingga tidak mengherankan pusaka bangsa diapresiasi lebih baik
bahkan diakui kepemilikannya oleh negara lain. Pemuda sebagai agent of change seharusnya
memberikan semangat dalam pelestarian pusaka bangsa.
Berangkat
dari gagasan ini, kini LONTARA PROJECT
(La Galigo for Nusantara) membuka open
recruitment kepada pemuda Indonesia yang memiliki passion di bidang budaya dan turut andil dalam pelestarian budaya
serta ingin belajar lebih mendalam mengenai konservasi kreatif budaya oleh
pemuda. Tunggu apalagi, yukk bergabung bersama kami.
Informasi : Open Recruitmen Tim Lontara Project 2014/2015