Oleh:
Muhamad Handar – UNJ
Jam
menggelitik suara dari tidur lelapku, kantuk menyelinap ditengah usapan mata
yang masih terkunci untuk membuka. Dua tiga kali jam menggelitik telingaku,
disadarkannya pun pula olehnya. Sejenak lampu menimbulkan aura warna berkilauan
bak matahari yang begitu terik di siang hari. Lantas, badan ini terasa tersudut
berjalan menuju perapian.
Berbagai
atribut telah siap dipakai. Berpamitan tak pernah ketinggalan. Bersiap menuju
‘Pesona Anggrek’, tempat berlabuh disandarkannya untuk bertemu dua saudara
terhormat pelajar SMAN 1 Bekasi yaitu Danang Desfri Abdilah dan Muhamad Ibnu
Haris Fadhillah. Matahari sedikit menunjukkan batang hidungnya, berlalu lalang
kendaraan melewati di hadapanku, tak terkecuali ‘45’ yang selalu menawarkan
kepadaku untuk hinggap dikendaraannya. Namun, terbesit mempunyai suatu
perjanjian sebelumnya untuk berlabuh menuju Tangerang sebagai tujuan kami
setelahnya.
Alhasil
menunggu, dua saudara SMAN 1 Bekasi pun tiba. Dalam menjalankan misi, disini
pun saya mempunyai sebuah tanggung jawab besar untuk melindungi dua saudara adiluhung
tersebut. Perjalanan pun tak lupa dihiasi dengan sebuah percakapan kecil namun
hangat ditengah kondisi suasana yang cukup hening di ‘45’. Berselang 20 menit,
akhirnya tiba di sebuah pelabuhan bernama Pulo Gadung. Bergegas menuju tiket
selanjutnya namun tetap santai dengan sambil melihat peta arah lokasi yang kami
tuju.
Kendaraan
kami pun tiba, saatnya menapaki perjalanan membahana bersama dua saudara yang saya
juluki kami bertiga ialah BOPEK (Bocah Petualang Bekasi). Aroma kantuk mulai
mendesir ditengah luapan skala suhu 16oC. Akan tetapi rasa kantuk
itu pun sirna, lantaran berjubel orang memadati ruangan di dalam ’teman
pedekate Mayasari’. Berbagai stasiun pun telah dilewati beberapa kali, mata ini
berkeling melihat orang menghiasi diri berkutat pada jasmaniah agar fisik tetap
sehat.
Pesan
tanda dari kondektur bahwa sebentar lagi akan tiba saatnya menuju Dukuh Atas.
Saya pun segera memberi isyarat kepada Danang dan Haris, karena kondisi begitu
padat sehingga saya sedikit berpisah jarak sekitar 2 meter. Namun, ketangkasan
Haris menangkap isyarat saya dan meneruskan ke Danang sebagai sahabat karibnya.
Perjalanan masih cukup lumayan jauh, dengan berbekal informasi dari tante untuk
menuju lokasi dan sebuah peta dari panitia YERT 2012 melalui email. Lanjut
kemudian transit menuju Blok M. Fenomena yang menggiurkan melihat sebuah gedung
nan megah sebagai korban teman dekat dari peristiwa teroris gedung Hotel J.W Mariot
yaitu Hotel RitzCarlton. Selintas
terbesit, ternyata disini lokasi terjadinya peristiwa masa itu.
Waktu
masih cukup panjang untuk menuju misi kami utama. Menengok waktu yang sudah
mengabarkan pukul 06.30 WIB dan suasana keindahan panorama Blok M yang sudah
dinanti. Kisah selanjutnya, bergegas menaiki sebuah kendaraan dengan dua nomor
berbeda tetapi intinya nomor tersebut bak ‘memiliki satu badan, dua kepala’. Benar,
kendaraan tersebut 69 namanya. Nomor yang cukup unik, dan memiliki persamaan
dilihat dari sisi lain.
Anjangsana
pun semakin memasuki fase terakhir keberangkatan kami, semangat BOPEK tak akan
pernah padam, malah sebaliknya berjibaku demi meraih ilmu yang bermanfaat. Ada
suatu peristiwa yang menjengkelkan bagi kami, Bopek. Harapan bisa mencapai
target ‘perempatan Ciledug’, namun tidak berbuah ke konsistenan oleh kondektur.
Sebagaimana takjim dalam sebuah ilmu Sosiologi dikenal dengan, ‘Dan Sein dan Das Sollen’. Akan tetapi, pertanggungjawaban sekaligus kesadaran
kondektur itu tumbuh tanpa diminta.
Berbekal
dengan transit menunggangi mikrolet berwarna putih dengan plat ‘abu-abu’.
Ungkapan kondektur seraya atas tanggung jawabnya demi kami sesampai tujuan.
Perasaan kami kembali tersenyum lebar atas sikapnya tersebut. Di dalam mikrolet
berwarna putih tersebut, saya pun berusaha bertanya kepada seseorang,
alhamdulillah terkabul atas keinginan saya tersebut. Pada akhirnya, berkenalan
dengan bapak berumur paruh baya namun masih cukup energik dan sedikit rambut
beruban. Berbincang selama 5 menit, sebut saja bapak Andi beliau memberikan
alternatif untuk menuju lokasi tercepat. BOPEK turun dari mikrolet tersebut dan tanpa
perasaan apapun kami mempercayainya.
Dua
puluh menit lamanya kami menempuh jalan alternatif dengan melewati belakang
Pasar entah apa namanya, tak terbesit untuk mengingatnya. Terdapat suatu
gejolak dengan batin saya pada saat itu. Mengingat waktu perjalanan yang tak
kunjung sampai, katanya jalan alternatif. Ungkap batin saya pada saat itu. Rasa
kekhawatiran tersebut ternyata tak mampu dirasakan oleh dua anggota BOPEK
lainnya. Mereka barangkali pasrah saja dengan atas komando saya. Haduh,
bagaimana nantinya kalau bapak Andi ini adalah seorang penipu ulung, meskipun
hati dan pikiran saya tetap optimis dengan sedikit obrolan namun juga menjaga
jarak dengan Pak Andi tersebut.
Akhirnya,
rasa kecemasan atau kekhawatiran tersebut mulai luntur pasalnya lokasi yang
menjadi misi utama kami sudah mulai terlihat setelah saya merogoh kantung
celana untuk melihat sebuah peta yang panitia kirim melalui email. Cukup sudah
dan mulai bergembira, melewati PUSKEMAS Ciledug yang kawan dekatnya SMPN 3
Tangerang, menjadi lokasi misi utama kami. Alhamdulillah. Dan tak lupa
berterima kasih kepada Bapak Andi ibarat peta bumi di daerah Tangerang, mohon
maaf atas prasangka buruk saya tadi.ungkap batin saya. Waktu menunjukkan 7.35
WIB. Hati mulai berguncang, meskipun keringat mulai membasahi tubuh saya tetapi
sebaliknya perasaan letih dan capek mulai sirna atas sambutan panitia YERT 2012
setelah memasuki gerbang SMPN 3 Tangerang.
22 Desember, YERT 2012
Suasana
sekolah yang elegan dan asri dengan berbagai gudang prestasi yang telah
dicapai, SMPN 3 Tangerang sekolah berstandar Nasional.
Memasuki
tahap registrasi peserta YERT 2012, juga tak lupa disambut meriah oleh panitia
YERT 2012 dengan berbagai jepretan camera digital bak selebritis artis yang
ingin meminta tanda-tangan. Hehe sedikit narsis. Selain itu, senyuman yang
ramah dari pihak panitia YERT 2012 dan juga untuk pertama kali bertemu
dengannya, yakni mba Upit. Tidak tahu kenapa
senyuman dan ratapannya sangat terpesona bagi saya pribadi.
Tak
lupa juga berkenalan dengan sesama peserta dan panitia YERT 2012 lainnya, nama
peserta pertama YERT 2012 yang saya jumpai yaitu Isma Choiriyah dari Institut
Teknologi Telkom Bandung dan teman-teman lainnya yang tidak saya sebutkan satu
per satu. Sedikit demi sedikit peserta lainnya pun mulai bermunculan, kendati
demikian acara pun dimulai pada pukul 08.30 WIB yang dijadwalkan sebelumnya
berdasarkan rundown email panitia yaitu pukul 08.00 WIB.
Sebelum
sesi pertama dimulai, terdapat sambutan dari perwakilan entah sekretaris atau
apa jabatanya dari perwakilan Walikota Tangerang. Sambutan diguyur selama
durasi ± 15 menit, namun substansinya saya tidak mengerti apa yang
disampaikannya. Selanjutnya, tiba sesi pertama dimulai dengan tema ‘Global
Awareness on Education’ dengan pembicara Ismi Apriliani selaku Penanggung Jawab
Region 1 YERT 2012.
Inti
dari sesi pertama cukup menarik, bermula dari Ice Breaking yang dikomandoi oleh
Amor dikenal julukan sebagai Aceng Fikri serta berlanjut dengan sebuah game
educational yaitu ‘Ayam, Buaya, Gajah, dan Manusia’; dan berbagai game lainnya
yang merangsang daya pikir kreatif seseorang dan kekompakan. Keatif dan sangat
menyenangkan. Menambah kehangatan dalam kebersamaan dari teman-teman berbagai
wilayah, namun satu tujuan yang ingin di dapat yaitu menambah ilmu pengetahuan
mengenai pendidikan dan pendidik. Awesome ! ‘Ungkap diri saya pada saat itu’.
Dengan demikian, kesimpulan yang di dapat dari sesi pertama mengulas mengenai
pentingnya pendidikan di jaman derasnya globalisasi sebagai bekal di masa
mendatang. Tapi, juga harus melihat aspek sisi lain dari kehidupan itu semua
yaitu peduli terhadap sesama yang belum mendapatkan akses dalam dunia
pendidikan.
Berlanjut
ke sesi kedua, yaitu seputar tema ‘Perspektive and Thinking’. Pada sesi kedua
ini, saya masuk kelompok 1, sedangkan Danang dan Haris masuk kelompok 2. Di
kelompok 1 saya bertemu dengan teman-teman spesial dan begitu sangat luar
biasa, mengutip pernyataan Ahmad Fahrudin. Kelompok 1 diantaranya; Putri
Agustina, Tetta, Dedi, Ahmad Fahrudin, Muhammad Faiz, Indra, Isma, Adit,
Ayyendha, Mukhsin dan lainnya yang tidak saya sebutkan satu per satu. Kelompok
2 berarti sisanya.
Mengenai
‘Perspective and Thinking’ terdapat ilmu yang berharga bagi pribadi saya
khususnya dan teman-teman lainnya umumnya. Melihat gaya berpikir seseorang dari
berbagai perspektif, sebagaimana sering kita jumpai dalam sebuah diskusi dan
pemaparan tugas kuliah serta diselingi berupa tanya jawab dan sanggahan dari
teman-teman. Begitulah inti dari tema sesi kedua ini. Selanjutnya, sesi ketiga
dan keempat namun dari masing-masing tiap sesi diselingi istirahat beberapa
menit. Untuk sesi ketiga dan keempat juga tak kalah menarik, sesi ketiga
mengenai pembahasan 4 topik yang akan didiskusikan, hal tersebut sebagaimana
pilihan dari masing-masing peserta YERT 2012. Sesi ketiga 4 topik diskusi
diantaranya, a) Civic Education, b) Local Culture Education, c) Sex Education,
dan d) Entrepreneurship Education. Semua topik mempunyai ciri khas
masing-masing, akhir dari masing-masing topik dibuat semacam action plan yang
berguna untuk menunjukkan sebuah pengejewantahan dari apa yang sudah
didiskusikan. Sesi keempat, di sesi ini pembahasan mengenai ‘Basic Activity
Planing’, masing-masing tiap sesi merupakan saling interdependensi satu dengan
yang lain.
Berakhir
di hari pertama YERT 2012 ini ditandai dengan sebuah malam keakraban (makrab).
Namun, sayang tidak semua peserta bisa hadir ada beberapa yang pulang, namun
tetap kembali pada esok kelanjutannya serta cuaca yang tidak bersahabat. Hari
pertama YERT selalu diguyur hujan. Tapi, meskipun begitu acara makrab cukup
menggiurkan dan sangat takjub. Dihadiri kurang lebih sekitar 25 orang sudah
termasuk panitia. Penyambutan diterangi dengan sebuah miniatur YERT yang
berbahan lilin. WOW !!!
Acara
makrab ini, tidak hanya menghadirkan rasa kebersamaan saja, namun terdapat
sebuah kompetisi berupa namanya ‘YERT Got Talent’. Dihiasi dengan beragam
peserta, diantaranya saya pribadi. Bentuk bakat pun sangat beragam,
diantaranya; Menulis, Bermain Gitar, Drama, Puisi, Orasi dan lain sebagainya.
Sangat takjub deh...
Peserta
YERT Got Talent
23 Desember 2012, YERT 2012
Hari
kedua pelaksanaan YERT 2012, adalah hari terakhir. Suasana peserta YERT masih
sangat antusias sekali. Sesi ini diisi dengan sebuah tema yang begitu menarik,
diantaranya; sesi kelima terdapat tema ‘Educational Methodology. Pada sesi ini
hampir sama pada hari pertama YERT, peserta dibagi dua kelompok. Materi
mengenai ‘Educational Methodology’ berupa strategi pengajaran yang menyenangkan
dan menimbulkan gairah belajar yang tertuju kepada siswa-siswi. Diantaranya
dari pembahasan tersebut; Drama, Story Telling, Role Play, dan Musik. Ada satu
kisah menarik, pada sesi ini. Dimana kelompok kami yang dikenal dengan kelompok
“Aku Cinta Rupiah”, garapan sutradara Adit, dkk. Dari hal tersebut mampu
menyebar virus ke teman-teman yang lain berlandaskan menggunakan strategi
pengajaran melalui musik. Cukup unik dan simple tapi membahana hingga sampai
sekarang. Betul tidak?... Dan inilah garapan sebuah lagu “Aku Cinta Rupiah”
yang dinyanyikan entah oleh Cikita Medi atau siapa pada saat era tahun 92an.
Berikut cuplikan lagunya:
Aku cinta rupiah, walau dolar
dimana-mana (2x)
Reff: LAGI...
Back to Intro..
Waktu
mulai semakin sore, dan matahari mulai menampakkan ‘say hallo to good bye’,
sejenak kebahagiaan tersebut semakin terkikis oleh waktu. Berat tapi apa daya,
tanda perpisahan sudah mulai nampak, berkumpul dengan seluruh temen-teman dalam
satu ruangan tempat pertama kali bertemu. Sebelum ditutup dengan perpisahan
kenang-kenangan kado dari masing-masing peserta untuk saling bertukar satu
dengan yang lainnya. Terdapat sesi materi terakhir yaitu, seputar ‘Presenting
with Impact’. Sesi ini mengulas bagaimana tampil maksimal dan baik di depan
khalayak, seperti Publik Speaking saja. sangat bermanfaat sekali, materi yang
di dapat dari awal hingga terakhir. Terakhir ditutup dengan tukeran kado dari
masing-masing peserta dan pengumuman pemenang finalis YERT Got Talent. Peserta
terbaik dari YERT Got Talent jatuh kepada Haris. Suatu kebanggan tersendiri
bagi saya juga, dan saya pun juga turut bangga sebagai finalis YERT Got Talent
dan turut bangga juga kepada peserta YERT 2012 lainnya, kalian memang sungguh
luar biasaa. Disudahi dengan foto bersama layaknya seperti keluarga besar.
Dengan
demikian, sebuah memoar napak tilas selama YERT 2012, sebelumnya mohon maaf
apabila ada salah perbuatan dari saya selama YERT 2012, dan semoga tulisan ini
dapat memberi inspirasi bagi teman-teman YERT 2012 lainnya.
Say Good Bye !!! ...