Saksi Bisu World Heritage Day 2013 di Museum Fatahilah
Oleh:
Muhamad Handar
Jakarta, 18 April
2013. Puncak dari segala puncak kegiatan yang sudah ditunggu. Kegiatan yang tak
lain biasa terjadi sebelumnya, jujur kegiatan tersebut merupakan suatu hal yang
membanggakan sekaligus suatu pergerakan yang begitu luar biasa. Kegiatan yang
berlangsung di Balai Konservasi Museum Fatahilah, merekam jejak sebuah langkah
yang diinisiasi oleh kaum pemuda-pemudi Indonesia. Kegiatan tersebut merupakan
dalam rangka memperingati World Heritage Day 2013.
World Heritage Day
yang diperingati setiap tanggal 18 April merupakan suatu kegiatan yang sudah
begitu sakral semenjak dikukuhkan oleh UNISECO pada tahun 1983 sebagai
International Day for Monument and Sites. Tujuannya adalah untuk membangun
kepedulian publik tentang keanekaragaman sekaligus kerentanan monumen-monumen
dan situs pusaka yang tersebar di seluruh dunia. Oleh karena itu, Hari Pusaka
Dunia pun ditetapkan sebagai salah satu ajang untuk menggalang kekuatan
jejaring pelestarian dunia.
Gathering
share komunitas budaya se-Jakarta di Balai Konservasi, Museum Fatahilah,
Jakarta
Kegiatan
dalam rangka memperingati World HeritageDay 2013, merupakan sebuah tindak lanjut
kami sebagai alumni Heritage Camp 2013 sebagai upaya gerakan kesadaran
pelestarian budaya yang diinisiasi oleh pemuda sehingga lebih memahami,
mencintai dan menghayati akan nasionalisme Indonesia. Suatu kegiatan yang tidak
hanya dilakukan di Jakarta, namun gerakan tersebut dilakukan secara serentak di
berbagai lokasi/daerah di Indonesia, seperti Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan
Sulawesi.
Meskipun
pada saat menjelang kegiatan terjadi kondisi cuaca yang tidak bersahabat, namun
antusiasme peserta dan undangan komunitas budaya yang hadir tak mengenal hal
tersebut dalam turut berpartisipasi memperingati World Heritage Day 2013. Untuk
gerakan mengkampanyekan setiap gerakan tersebut, masing-masing daerah
berbeda-beda. Untuk bagian Jakarta terdapat serangkaian acara, diantaranya; a)
Flashmob, b) Diskusi Lisan Naskah “La Galigo”, dan c) Jelajah Malam yang
dipandu oleh Komunitas Historia Indonesia-Jakarta. Berlanjut masuk dalam sebuah
diskusi Naskah Lisan La Galigo pembicara tersebut merupakan sebuah founder
dibentuknya kegiatan Heritage Camp dan beliau juga merupakan mengenai lebih
jauh tentang naskah tersebut. Beliau adalah Fitri Sudirman berasal dari Sastra
Inggris, UI.
Fitri Sudirman dan panitia Heritage
lokal Jakarta
Inti
dari kegiatan tersebut lebih banyak saling share mengenai kebudayaan dari
masing-masing komunitas-komunitas tersebut dalam upaya melestarikan pusaka dari
daerah masing-masing atau kampus masing-masing. Ada berbagai komunitas yang
hadir semisal, IKMB UNJ, Banten, Komunitas Sekar Widya Makara, UI, dan
Komounitas Historia Indonesia-Jakarta serta peserta lainnya yang tidak bisa
disebutkan satu per satu. Sehingga, langsung menuju kegiatan terakhir dari
acara tersebut yaitu Jelaja Malam yang dipandu oleh KHI Jakarta dan juga
sekaligus menandakan penutup dari kegiatan memperingati World Heritage Day 2013.
Suatu
kegiatan yang tidak akan pernah terlupakan dalam kehidupannku. Dan pastinya
kegiatan tersebut bukanlah dari akhir segalanya. Insya Allah terdapat program
lanjutan yang segera dinantikan.
***
0 Comments:
Posting Komentar