Tampilkan postingan dengan label Puisi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Puisi. Tampilkan semua postingan

Pejuang Tangguh


Sumber foto: pexels.com


Saat mentari terbit ada harapan yang mengalir akan lebih baik dan menjadi nyata.
Aku percaya bahwa segala sesuatunya harus bermodalkan dengan rasa bersyukur.
Melihat ragam orang-orang yang fokus dan tekun dibidangnya ialah karena bersyukur.
Kalau intropeksi yang ada menumbuhkan gelora yang membangkitkan jiwa.
Kelak ada kebahagiaan sehingga segala sesuatu yang penuh berupaya akan ada hikmahnya.

Mengungkapkan rasa bersyukur harus terus menjadi suatu kebiasaan yang hakiki.
Mengukir makna setiap episode kehidupan yang dramatis dan penuh juang.
Segala hal bisa dilakukan dengan baik asal mandiri, keras, dan tegas.
Baiklah, sejatinya lakukan yang terbaik, terbaik, dan terbaik.
Harus bisa mewujudkan segala daya upaya untuk bisa meraihnya. Aamiin.


TERUSIK !!!

        
Suara menggerutu di balik sandaran
Kicauan tak sepadan dengan akal sehat
Amuk emosi meluap begitu saja
Tersungkur derita tingkah lakunya

Hiasan mendung terusik dengan kicauan itu
Realita tak di dasari oleh bukti
Kebohongan belaka sebagai senjata ampuh
Titik temu menjadi kemaluan besar baginya

Siapakah dia, menghardik begitu saja?
Pepesan kosong bicara belaka
Menyudutkan berkilah dari pembenaran
Sekarang rekonsiliasi sebagai solusi

Pengakuan kini yang dibutuhkan
Kebencian dan nafsu tak berkesudahan
Begitu naïf lidah berkata

Semoga hidayah turun dari-Nya

AKU DAN DIA

Ketika semangat tak lagi tumbuh karna penyakit hati
Guratan testimoni memihakkan diri dalam bertepi kalut
Seolah bersemi tak rimbun, panas tak sejuk
Menakar haus demi menjaga keutuhan raga
                       
Pesan kalbu selalu menyeruak membimbing dari keterpaan
Menjernihkan dari segala upaya yang meninabobokan
Tidak berlanjut untuk mengurung selalu
Keharmonisan ditetapkan sebagai isu kontroversi kali ini

Jalan bersandar penuh kearifan tiupan sahaja
Membius rasa ketidakbermaknaan egosentrisme
Luluh lantah akan penderitaan yang tidak terobsesi
Kekalutan yang terbungkus dan seonggok harapan

Lapar dan terngiang bukan dari segalanya
Kekalutan akan sirna melalui keyakinan optimistis
Bila matahari di kala pagi dan sore menyisingkan senyuman indah
Maka peluang itu masih ada untuk diraihnya

Ikhtiar dan yakin dipenuhi rasa doa dari segala doa
Jangan pernah melipat baju jika masih ada baju siap pakai
Terbuka yang semanis engkau jalankan dengan-Nya
Kegelisahan pudar dari segala akarnya


***