RESENSI BUKU
GURU GOKIL MELAWAN MODERNISASI
MELALUI PENDIDIKAN
Oleh:
Muhamad
Handar
(Mahasiswa
Jurusan Ilmu Sosial Politik Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta)
Judul
Buku : GURU GOKIL MURID
UNYU
Penulis : J. Sumardianta
Jumlah
Halaman : 303 halaman
Penerbit : Bentang Pustaka
Waktu
Terbit : Mei 2013
Buku
ini menjadi nutrisi yang bergizi bagi segenap kalangan guru. Sehingga, menjadi
guru yang dicintai, dan membuat inspiratif bagi peserta didiknya. Secara
substantif, tidak terlalu menggurui malah justru sebaliknya, membuka kontak
pandora yang selama ini terkukung oleh sistem pendidikan kita yang terlalu rigid (kaku). Terdapat kisah yang bisa
menjadi pedoman sebagai bahan ajar/metode pembelajaran yang asyik dan
menyenangkan agar peserta didik larut dalam suasana hiruk-pikuk yang memotivasi,
kreatif, inovatif, dan inspiratif.
Dedikasi
beliau yang berprofesi sebagai guru selama dua puluh tahun di SMA De Britto,
Yogjakarta juga kecintaannya terhadap dunia kolumnis tentu tidak terlepas yang
namanya budaya membaca dan menulis. Hal itulah yang menjadi passion beliau, mengutip YB.
Mangunwijaya, “Kebudayaan buku
menunjukkan keunggulan pribadi. Sendirian orang membaca, merenungkan,
mengembangkan daya imajinasi dan kreativitasnya.”
Secara
keseluruhan kisah bapak J. Sumardianta mendecak kagum bagi saya. Lantunan
kalimat dalam buku “Guru Gokil Murid Unyu” yang begitu mengalir, runut, dan
indah sehingga apabila membacanya terbawa dalam sosok kepribadian beliau yang
sungguh menginspirasi. Menjawab persoalan pendidikan di Indonesia yang tak kian
habisnya, peran guru sangat begitu vital dalam mengubah setiap perilaku murid
sebagaimana mestinya. Era digital zaman sekarang, anak-anak muda disebut alay –
anak layangan. Generasi galau alias ababil, anak baru labil. Generasi bermental
speed boat yang gemar berlari kencang
di zona permukaan arus dangkal. Anak-anak zaman sekarang mengalami tantangan,
berkaitan dengan pelajaran sekolah yang makin membebani. Mereka juga menghadapi
longsoran wibawa nilai-nilai dan runtuhnya norma-norma sosial dalam pergaulan
yang membingungkan. Orangtua mengalami tantangan mendidik anak ditengah
kecanduan gadget yang meracuni. Guru
gokil itu guru hebat yang mampu menginspirasinya menjadi murid unyu. (hlm. xii)
Pesan
penutup yang ingin saya utarakan dari buku ini, beliau mampu menjembatani
kehidupan murid dengan realitas kehidupan melalui pendidikan yang kreatif dan
menyenangkan. Membentuk moralitas dan tabiat yang positif, menjawab tantangan,
berpikir kreatif, dan memahami setiap karakter peserta didik dengan perannya
sebagai guru hebat. Menurutnya, guru hebat selalu berusaha menjadi pendengar
yang baik dan tidak obral bualan di kelas sepanjang waktu.
0 Comments:
Posting Komentar