Siang
ini Sang Hati sangat begitu risau. Mengalami kebimbangan, yang turut mewarnai seluruh
aura dirinya. Seakan tidak begitu indah, yang biasanya berbagai warna menyelimuti
senyum dan kebahagiaan yang selalu dirindukan. Bercokol tiada henti, Sang Hati selalu
menggerutu akan rasa yang selalu menekannya. Tidak bisa mengungkapkan isi hati diluar
perasaan hatinya kepada siapapun. Obat yang mujarab, hanya curhat kepada Sang Pencipta
yang Maha Mengetahui.
Efek
psikologis Sang Hati, tentunya berdampak kepada Sang Raga. Selama ini ikatan hati
dan raga, selalu klop dan tidak mengalami ketidakseimbangan yang fluktuatif. Sinergi
yang membawa keharmonisan diantara mereka.
Tiga
puluh hari lebih telah berlalu. Sifat dan perasaan hati yang terpendam selama ini,
disengaja tidak mau dinungkapkan kepada raga. Agar raga tetap fokus dalam menjalankan
aktivitasnya dan lain-lain. Sikap ini dilakukan di satu sisi, bisa memberikan dukungan
kepada raga, namun di sisi lain dan tak bukan menjaga keharmonisan. LoL
Selama
waktu masih berjalan, ingin mengembalikan senyawa yang dapat menemukan benang merah
ini. Tapi, apakah keputusan yang selalu menjadi pandangan subjektif hati, bisa menjadi
keputusan yang dapat diterima kepada semua pihak? Memang ada risiko yang akan ditanggung
kelak.
***
0 Comments:
Posting Komentar