Jakarta, 1 Juni 2014 menjadi sesi tahap
terakhir menjalani proses seleksi Sabang Merauke. Puji syukur alhamdulillah,
ketika pada tanggal 27 Mei 2014, tahap wawancara yang saya jalani, kemudian di
hari berikutnya, 28 Mei 2014 saya mendapatkan konfirmasi baik email dan sms
dari panitia, saya melanjutkan ke tahap Direct Assestment.
Sesungguhnya saya tidak akan menduga
hingga berhasil sampai tahap ini. Mengingat di tahap wawancara, ada sekitar 49
KSM yang terpilih se-Jabodetabek. Tahap Direct Assestment, terpilih 25 KSM dan
kemudian melalui tahap ini akan ditentukan secara final ke-15 KSM dalam
pendampingan ASM di Jakarta selama dua pekan yakni 27 Juni – 12 Juli 2014.
Oiya, bagian yang ketinggalan membaca kisah saya, dapat disimak Bagian Pertama
dan Kedua.
Kantor Indonesia Mengajar yang
berlokasi di Jalan Galuh 2 No. 4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan menjadi saksi
bisu dan tahap akhir yang harus saya jalani. Bismillah. Acara dimulai dari jam
09.00 – 14.00 wib, tentunya saya harus prepare lebih baik dan berusaha secara
maksimal serta tepat waktu. Yess exactly !
Saya tiba di kantor Indonesia Mengajar
pukul 09.05, telat lima menit. Saya khawatir saat itu, perjuangan saya kini
sia-sia. Hal yang menyebabkan hal tersebut dikarenakan, beragam informasi yang
saya tanyakan kepada teman membuat saya bingung menuju ke Kebayoran Baru. Ada
yang mengarahkan turun di Bundaran Senayan, ada yang ke Harmoni dulu untuk
menuju ke Lebak Bulus. Dan hal yang sama, juga saya tanyakan ke petugas busway
ada yang mengarahkan ke Harmoni dan ada juga yang turun di Bundaran Senayan.
(waduh jadi kelimpungan).
Sepanjang perjalanan saya terus
memanjatkan doa kepada-Nya, memohon petunjuk untuk menuju ke lokasi yang benar
dan berbekal pula mencari informasi di internet
Akhirnya, suatu keputusan secara bulat, saya memilih turun di Blok M,
tadinya ingin turun di Bundaran Senayan. Selintas saat itu berpikir, karena
belum mengetahui secara jelas fisik kantor Indonesia Mengajar dan angkot pula
yang mengantarkan saya kesana.
Tapi menjadi perjalanan yang
menyenangkan koq. Hehehe
Meski riweuh, saya tetap menikmatinya.
Tiba di Stasiun Blok M, saya memutuskan untuk naik ojek, karena waktu yang
hampir menuju jam 09.00. Kurang lebih menempuh jarak 1 KM, akhirnya saya dengan
selamat tiba di depan kantor Indonesia Mengajar. Alhamdulillah.
Awalnya saya bertemu Fina, ketika di
depan halaman garasi. Dia sedang mengecek salah satu kertas putih yang
tertempel di dinding pagar. Saya chek ternyata, nama-nama kelompok KSM.
Dikarenakan ada 25 KSM maka dibagi 5 kelompok, dan per kelompok terdiri dari 5
KSM. Saya berada di kelompok empat saat itu, bersamaan dengan Ega (Gunadarma)
dan Langit (UI), maaf sisanya saya kurang ngeuh.. hehehe
Di ruang tamu, ternyata sudah ada
beberapa teman yang sudah datang. Eki salah satu panitia Sabang Merauke,
mempersilakan saya untuk duduk dan sekaligus absensi kehadiran. Saya melihat
sudah ada 12 orang yang sudah absensi. Kami saling bertegur sapa dan saling
berkenalan satu dengan yang lain. “dimana yang lain?’ ungkap saya kepada Egi.
Yang lain udah masuk mas, sepertinya tidak sesuai dengan kelompok yang
dibagikan. Tukas Egi.
Berarti kalau begitu, per kelompok
ditentukan berdasarkan absensi kehadiran. Mengingat hingga saya tiba, belum
secara keseluruhan KSM yang hadir. Kemudian, nama saya disebut beserta Unci,
Egi, Annisa, dan Annita yang menjadi satu kelompok saya di tahap Direct
Assestment ini. Kami masuk sebuah kelas/ruangan, dan bersebelahan dengan
kelompok sebelumnya.
Di dalam ruangan, sudah ada Kakak
Pipin, Kak Gloria, dan maaf saya lupa dengan kakak satunya. Mereka adalah juri,
tapi lebih dari itu, saya sebut mereka sebagai kakak baru dan keluarga baru
saya. Hehehe
Setelah saling berkenalan dengan
suasana yang sangat ramah, fun, dan pengen kembali lagi ke tempat itu. Hehehe.
Kakak Gloria membuka sesi pertemuan dengan sangat apik, lucu, dan very excited.
Dalam sesi Direct Assestment, hanya sebuah FGD – Focus Grup Discussion saja.
Sebuah ketentuan di tahap ini, Kak Gloria memberikan kami masing-masing satu
buah kertas HVS, sudah tersedia pula lembar soal FGD, dan seperangkat alat
tulis lainnya.
Dengan berdoa terlebih dahulu, dan
bismillah saya siap !. Kak Gloria membacakan sebuah cerita yang terdapat di
kertas yang telah dibagikan, kami harus memperhatikan kondisi, suasana, dan
psikologis yang terdapat di dalam cerita tersebut. Ada dua tugas nantinya;
individu dan kelompok. Tugas secara individu, mengemukakan sebuah langkah
solusi yang terbaik dalam menangani soal studi kasus tersebut (kurang lebih 15
menit waktu yang diberikan), sedangkan tugas kelompok merupakan kelanjutan dari
tugas individu.
Memasuki tugas kelompok atau FGD, ada
dua pertanyaan penting; a) langkah terbaik mengatasi soal studi kasus dari
masing-masing perspektif individu, b) inovasi menurut kelompok kami untuk
program SM selanjutnya. (waktu yang diberikan 30 menit). Proses FGD kami saling
berargumen, menemukan solusi secara bersama, dan suasana keakraban yang sering
terlihat. Artinya, saling terbuka perbedaan pendapat, toleransi pemikiran satu
sama lain, dan sangat menghibur serta sangat fleksibel.
Dan tak lupa, diakhir FGD kami saling berfoto
bersama sebagai bentuk keluarga yang SAMARA. LOL apa hubungannya? Hehehe. Yang jelas
moment berarti, saya merindukan kalian semua guys. :D Setelah selesai, saya saling
bercengkerama dengan teman-teman yang lain dan sama yang dilakukan, foto bersama
dulu dongg… J