Pemuda
adalah tulang punggung bangsa. Pemuda adalah harapan bangsa. Pemuda adalah masa
depan bangsa. Sedemikian pentingnya kedudukan dan peranan pemuda bahkan Bung
Karno pun pernah berucap “Seribu orang tua hanya dapat bermimpi, satu orang
pemuda dapat mengubah dunia.” (Bung Karno – Penyambung Lidah Rakyat Indonesia).
Memaknai
esensi pemuda tersebut, ada salah satu pemuda yang membuat saya begitu
terinspirasi olehnya. Beliau ialah Susi Sukaesih (28). Passion beliau sebagai
guru dan wirausahawan, menjembatani permasalahan sosial yang terjadi di
lingkungan sekitar dengan mendirikan sebuah sekolah bernama SMK ITACO dan
Komunitas Siswa Wirausaha di Bekasi yang bertujuan mengajak partisipasi dari
kalangan pra sejahtera untuk bangkit dan terus menggapai impiannya serta membantu
perekonomian keluarganya.
Berdasarkan
latar belakang singkat tersebut, saya pun merekomendasikan beliau dalam sebuah
sayembara / lomba yang diselenggarakan
oleh Dompet Dhuafa yang bertemakan “Pahlawan Sosial”. Tujuannya yaitu semakin
banyak publik yang mengetahui aktivitas sosial yang digelutinya dan
bersama-sama membangun pendidikan Indonesia yang lebih baik lagi. Berikut di bawah
ini saya ulas tiga pertanyaan inti dari lomba tersebut terhadap aktivitas sosial
yang dilakukan oleh Susi Sukaesih dan kerabatnya.
|
Pamflet kegiatan Dompet Dhuafa |
1. Kegiatan
tokoh inspiratif :
SMK ITACO merupakan suatu sekolah kejuruan untuk
siswa pra sejahtera. Sebuah sekolah yang bernama SMK ITACO (Imperial Technology Automotive
&Accounting College) di Bekasi didirikan oleh dara kelahiran Kuningan,
22 Juli 1985 ini dilatarbelakangi atas keprihatinan beliau ketika hendak
berprofesi sebagai guru sejak tahun 2009 di salah satu SMK di Jakarta, yaitu terdapat suatu permasalahan
terhadap salah satu siswanya yang mengalami putus sekolah dikarenakan tunggakan
biaya sekolah yang cukup besar. Meski suatu terobosan yang dilakukan oleh
beliau seperti bantuan orangtua asuh, namun orangtua dari siswa tersebut
memutuskan untuk tidak melanjutkan pendidikan sekolahnya lagi dan akhirnya
memilih untuk bekerja.
|
Susi Sukaesih: Kepala Sekolah SMK ITACO & Founder Komunitas Siswa Wirausaha |
Atas dasar itulah, kemudian Susi Sukaesih, awal
mulanya berinisiatif mendirikan sebuah lembaga pendidikan yaitu berupa kursus
komputer. Hingga mencari beberapa anak pra sejahtera hingga ke berbagai pelosok
daerah se-Bekasi. Namun, upaya tersebut jika hanya berupa kursus komputer akan
bersifat sementara saja. Dan, usaha beliau pun berjuang kembali mencari
guru-guru, sehingga mendirikan sekolah tersebut yang ditujukan bagi kalangan
pra sejahtera.
Berdasarkan informasi yang saya peroleh, bangunan
dari SMK ITACO tersebut masih tentatif. Artinya, masih berupa sewa gedung dan
sudah empat kali sewa gedung. Lokasi gedung untuk penyewaan tempat proses belajar
mengajar saat ini berada di Perumahan Harapan Baru, Jalan Apel Raya No. 1A,
Bekasi Barat, Kota Bekasi.
Mengenai kebutuhan sarana dan prasarana awal sekolah
tersebut didirikan, beliau meminjam kepada atasannya dan selanjutnya untuk
biaya operasional gaji guru dan lain-lain bersumber pada tabungan pribadi,
beberapa orang menjadi orang tua asuh, dan donatur. Masalah kemudian kembali
muncul ketika ada beberapa siswanya yang tidak masuk sekolah dikarenakan
kesulitan biaya transportasi menuju ke sekolah. Berbekal modal beberapa
komputer termasuk
komputer sumbangan dan mereka juga belajar design
grafis, mereka memulai berwirausaha di bawah komunitas Siswa Wirausaha.
Usaha mereka kemudian bertambah yaitu membuka jasa design, pembuatan pin, menulis buku siswa wirausaha, jasa entry data dan sebagainya.
|
Dok. Pribadi Susi Sukaesih |
|
Dok. Pribadi Susi Sukaesih |
|
Dok. Pribadi Susi Sukaesih |
|
Dok. Pribadi Susi Sukaesih |
Komunitas Siswa Wirausaha adalah komunitas siswa
yang berwirausaha. Awal pendirian komunitas ini sejak awal tahun 2013 dan aktornya ialah
siswa-siswi SMK ITACO tersebut. Berdasarkan informasi yang saya peroleh, dapat
dikatakan komunitas tersebut sebagai ekskul yang wajib dijalankan. Dengan
adanya, Komunitas Siswa Wirausaha tersebut, siswa dapat terus melanjutkan
pendidikan formalnya dan dapat membantu perekonomian keluarganya.
2. Kenapa
tokoh ini layak disebut sebagai pahlawan ?
Saya mengusulkan / merekomendasikan Susi Sukaesih
sebagai pahlawan sosial yaitu dikarenakan dedikasi beliau dalam memperjuangkan
hak pendidikan anak untuk tetap melanjutkan sekolahnya. Mayoritas atau yang
menjadi sasaran sekolah tersebut ialah siswa pra sejahtera. Menurut saya,
kontribusi yang dilakukan oleh Susi Sukaesih sangat begitu berarti dalam
memberantas rantai kemiskinan, keadilan/kesetaraan mendapatkan hak pendidikan,
mewujudkan mimpi kepada siswa pra sejahtera tersebut agar tetap menggapai mimpi
setinggi langit. Saya masih ingat apa yang pernah beliau sampaikan kepada siswa
SMK ITACO, beliau mengatakan”diatas langit masih ada langit”. Dan, ungkapan
tersebut menjadi semangat bagi mereka meski dalam situasi/kondisi keterbatasan.
Kemudian, dengan usaha pula mendirikan Komunitas
Siswa Wirausaha dapat membentuk mindset
siswa SMK ITACO agar turut andil kelak selesai menamatkan pendidikannya,
sehingga dapat mendirikan suatu usaha yang bisa membantu orang lain. Dan
menyebarkan virus wirausaha kepada siapa pun sehingga pada akhirnya dapat
membantu atau meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan bangsa.
3. Jika
pahlawan yang kamu tulis tersebut berhasil terpilih dalam kompetisi ini,
menurutmu hadiah atau bantuan apa yang sebaiknya diberikan ?
Berdasarkan
hasil wawancara saya dengan Susi Sukaesih, persoalan yang mengemuka ialah
“status gedung sekolah tersebut hingga kini sudah pindah hingga 4 kali sewa. dikarenakan
situasi gedung sekolah masih tentatif, sekarang lagi diupayakan tempat yang stabil.
Dan, masalah perijinan mendirikan bangunan masih dalam proses, sehingga dengan
adanya perijinan lebih memudahkan langkah kedepannya. Selain itu, kondisi yang
terjadi karena berpindah tempat banyak yang mengeluhkan dari para siswa.
Diantaranya mereka butuh penyesuaian, dan ada beberapa siswa yang mengundurkan
diri karena lokasi yang berbeda dan uang transport pun tidak sepenuhnya
ditanggung semuanya. Alhamdulillah siswa yang bertahan saat ini mereka serius untuk
sekolah. Sekarang ini ada 35 siswa.” pungkasnya.
Jika
mengenai biaya operasional bagi SMK ITACO yang dibutuhkan sekitar Rp 178.165.000,
informasi tersebut saya peroleh melalui https://ayopeduli.com/aksi/view/smk-itaco.
Dengan demikian, diharapkan jika Susi Sukaesih terpilih sebagai salah satu
finalis atau juara, dapat membantu memajukan pendidikan di Indonesia khususnya
di Bekasi. Dikarenakan tanggung jawab tidak hanya pada peran pemerintah saja,
tetapi kita semua sebagai warga negara secara bersama-sama membangun pendidikan
demi terwujudnya suatu peradaban bangsa, khususnya bagi kalangan pra sejahtera
untuk bangkit meraih tangga-tangga impiannya.
***