Mozaik #1: Hati dan Raga





Siang ini Sang Hati sangat begitu risau. Mengalami kebimbangan, yang turut mewarnai seluruh aura dirinya. Seakan tidak begitu indah, yang biasanya berbagai warna menyelimuti senyum dan kebahagiaan yang selalu dirindukan. Bercokol tiada henti, Sang Hati selalu menggerutu akan rasa yang selalu menekannya. Tidak bisa mengungkapkan isi hati diluar perasaan hatinya kepada siapapun. Obat yang mujarab, hanya curhat kepada Sang Pencipta yang Maha Mengetahui.

Efek psikologis Sang Hati, tentunya berdampak kepada Sang Raga. Selama ini ikatan hati dan raga, selalu klop dan tidak mengalami ketidakseimbangan yang fluktuatif. Sinergi yang membawa keharmonisan diantara mereka. 

Tiga puluh hari lebih telah berlalu. Sifat dan perasaan hati yang terpendam selama ini, disengaja tidak mau dinungkapkan kepada raga. Agar raga tetap fokus dalam menjalankan aktivitasnya dan lain-lain. Sikap ini dilakukan di satu sisi, bisa memberikan dukungan kepada raga, namun di sisi lain dan tak bukan menjaga keharmonisan. LoL

Selama waktu masih berjalan, ingin mengembalikan senyawa yang dapat menemukan benang merah ini. Tapi, apakah keputusan yang selalu menjadi pandangan subjektif hati, bisa menjadi keputusan yang dapat diterima kepada semua pihak? Memang ada risiko yang akan ditanggung kelak. 

***

0 Comments: