Balada Sang Kakak


Dalam kondisi bagaimanapun, aku berusaha untuk terus melangkah ke tujuan mimpiku selanjutnya. Apa itu? Mimpiku berikutnya ialah melanjutkan studi ke jenjang S2 dan bahkan sampai ke S3. Aamiin. Namun, tidak hanya itu saja, aku pun kini juga sedang berproses untuk memperoleh jodoh yang terbaik. Doakan ya guys J

Saya anak pertama dari empat bersaudara, dan juga mempunyai saudara tiga dari anak om dan tante yang sudah lama tiada. Mereka semua sudah kuanggap sebagai adikku sendiri. Alhamdulillah berkat kerja keras, dukungan, dan bantuan baik materil maupun non materil satu per satu mereka pun berhasil menamatkan pendidikannya. Tersisa yang bontot kini sudah duduk di kelas 3 SMP. Sisanya alhamdulillah sudah bekerja dan adikku yang paling besar sudah berkeluarga. Kalau adikku yang kandung masih terdapat dua, yang satu sudah selesai menamatkan dari salah satu sekolah SMK swasta di Bekasi, dan berikutnya yang bungsu kini naik ke kelas 3 SMK di sekolah yang sama.

Sebenarnya banyak hal yang harus diperjuangkan kembali ya, seperti adikku yang ingin kuliah. Doakan ya guys, semoga rezeki aku selalu mengalir terus dan semoga sobat pun juga sama. Ini aja yang bisa aku share, next aku akan lebih banyak share kisah inspiratif ya. Keep stay tune.

Keep Humble and Bold!


Hari ini begitu dramatis dengan segala konsekuensi yang harus diterima. Meski weekend ini banyak kesempatan yang bisa aku selesaikan dengan baik. Toh, kurasakan mood menjadi kuat untuk melangkah agar bersahabat dengan keadaan.

Aku tuh memang orangnya cepat sekali boring, kalau tidak ada teman obrolan untuk apa saja baik diskusi, dll pasti begitu deh banyak jalan cerita yang surut. Sudah ditemani dengan lagu favorit pun, ya sedikit masih terasa. Lantas, terpikirkan saja untuk bertindak menyelesaikan tugas-tugas lainnya (wah masih aja begitu! Hiks)

Suasana adem begini menambah rasa sportifitas untuk melawan kejenuhan tadi. Kalau nggak bisa berbuat, paling tidak memikirkannya bukan? Ah, sudahlah apa daya aku ini sekarang. Jelas sekali kalau aku masih percaya dengan aku bersikap tegas terhadap pribadi sendiri ada jalan kemulusan yang harus disikapi dengan baik. Dengan begitu, aku berusaha makin bijak dalam mengelola emosi dengan baik dan penuh termanfaatkan.

By the way, kalian sudah makan siang belum? Wah, jika belum segera ya jangan sampai ditunda gitu. Hehehe

Oke baiklah, aku ingin melanjutkan sesi bacaanku ya yang belum sempat selesai nih. Kalo sudah pasti aku akan berbagi atau share di blog ku. Jadi, jangan sampai terlewatkan ya…
Oh, iya sampai lupa.. supaya nggak kepo, aku sedang membaca buku My Inspiration karyanya kang Randy Ariyanto W dan mba Dyah Lestyarini. Mereka pasutri yang kece abis lohhh.. Buku beliau yang dimaksud InsyaAllah akan saya sharing ke publik yaa… Keep stay tune…

Edisi Menulislah untuk Selalu Dikenang Part IV


HARI KETIGA
Rabu, 18 Juli 2018 jam 7.32 wib

Semua mempunyai jalan kehidupan masing-masing terutama dalam mewujudkan mimpi-mimpinya menjadi sebuah kenyataan. Aku bangga melihat sederet teman-teman dan adik kelas dulu sudah berhasil setidaknya dalam menyelesaikan studi S2 baik mengambil di dalam negeri maupun di luar neger. Selamat ya!

Bersyukur meski aku belum bisa menggapai kesana, namun kini aku berjuang untuk mengamalkan setiap ilmu yang ada agar kebermanfaatan bisa berdampak bagi masyarakat di sekitar. Banyak hal yang dilalui memang tidak mudah tetapi aku berusaha untuk menjadi pribadi sendiri dan meyakini suatu saat pasti aku akan bisa menempuh pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi lagi.

Sudah banyak dedikasi yang dilakukan, eits tapi jangan sembrono. Aku ini masih berproses dan terkadang masih ada aja kendala yang dihadapi sebagai suatu kewajaran, bukan? Dalam beberapa inspirasi yang dilakukan oleh teman-teman yang lain akan aku selalu adaptasikan dan bertindak dengan cara gayaku sendiri karena setiap orang unik dan punya potensi berbeda ya.

Aku adalah SANG JUARA. Ini menggambarkan bahwa aku bisa untuk berprestasi lebih baik lagi. Berprestasi dengan maksimal yang bisa aku lakukan. Berprestasi untuk berfikir agar bagaimana mereka yang menjadi perhatian aku pun bisa mampu sukses dan berdikari. Berprestasi dengen value yang aku miliki agar tidak pupus dan tetap konsisten menjadi panduan aku dalam mewujudkan semua impianku. Aamiin.

Edisi Menulislah untuk Selalu Dikenang Part III


HARI KEDUA
17 Juli 2018 jam 22.00 wib

Kembali teringat di sela waktu aktifitas terutama kegiatan pengajian di Majelis Ta’lim Ash-Shofa di Sahabat Dhuafa. Apa kabarnya? Gumam saya di dalam hati. Setelah itu, bercakaplah saya dengan Khairudin, salah satu santri yang bermukim disana. Intinya, bagaimana kabar ibu-ibu disana dan kapan ya kita mulai lagi kegiatan majelis ta’lim?

Ya, sudah cukup lama juga hampir sebulan lamanya setelah off sementara waktu pra ramadhan agar lebih khusyuk dalam beribadah. Well, dalam perbincangan tersebut aku dengan Rudin, kami sepakat sekitar di pekan ke-3 bulan Juli ini akan diaktifkan kembali. Tak lupa saya juga mengobrol dengan teh Lala selaku Ketua Majelis Ta’lim Ash-Shofa via WA. Beliau pun juga sepakat agar dimulai kembali. Oke kalau begitu. Sahut aku.

Mengingat respon yang baik InsyaAllah aku akan meluangkan waktu setidaknya seminggu sekali dalam pembinaan mereka untuk terus aktif mengaji. Ya, itulah upaya kami untuk saat ini. Namun, aku dan teman-teman santri akan berupaya agar bagaimana mereka mampu secara berdikari dalam ekonomi dan edukasi yang diberikan tidak hanya melalui wadah di majelis ta’lim namun InsyaAllah serangkaian kegiatan lainnya. Dukungan ini perlu mendapat perhatian khusus, semoga mendapat support lebih juga dari pihak Sahabat Dhuafa sebagai managemen keseluruhan agar motivasi yang sudah ada semakin meningkat untuk didobrak lagi dan membimbing akhlak, pengetahuan, dan keterampilan secara memadai dan utuh serta menyeluruh. Sip. Semoga.

Edisi Menulislah untuk Selalu Dikenang Part II


HARI PERTAMA
16 Juli 2018 jam 22.22 wib

Bersyukur sekali pada malam ini karena mendapatkan semangkok baso. Hehe. Lho kok gitu sih? Iya, apa boleh buat karena sebenarnya tak lagi pengen tetapi apa boleh buat karena sudah dibelikan tanpa diminta masa iya nggak dimakan. Mubazir dong?

By the way, aku tidak akan membahas seputar baso. Aku sedang merencanakan dengan baik setiap waktu yang ada agar lebih tepat guna dan terlaksana dengan baik. Bagaimana tidak? Aku merasakan banyak hal-hal yang masih belum maksimal untuk dilakukan misalnya, terlalu banyak yang ingin dikerjakan dan menjadi tidak fokus. Itulah salah satu sebabnya agar setiap persoalan yang ada bisa teratasi dengan baik.

Apa langkah yang bisa aku perbuat selanjutnya?

Supaya setiap waktu yang aku miliki terlaksana dengan baik, berikut jalan yang aku bisa lakukan agar bisa maksimal, diantaranya:

a.    Sediakan waktu minimal 10 menit untuk membuat list prioritas target setiap harinya.
b.    Periksa kembali setiap target yang sudah disusun di pagi harinya sebelum memulai aktifitas supaya mengetahui dengan pasti apa saja yang ingin dilakukan.
c.    Yakin dengan maksimal dan upayakan yang terbaik.
d.    Berusaha atas upaya yang dilakukan dan berserah diri kepada-Nya.

Nah, begitulah yang aku bisa sharing ya pada malam ini semoga bisa bermanfaat khususnya bagi diri saya pribadi dan umumnya pembaca. Tulisan ini sangat begitu sederhana, mohon juga saran yang membangun.

See ya …


Edisi Menulislah untuk Dikenang Part I


HARI PERTAMA
16 Juli 2018 jam 06.02 wib

Setiap pagi berusaha untuk membiasakan menulis agar semakin terlatih dan produktif dalam berkarya. Sungguh, ini adalah pembelajaran terbaik khususnya bagi pribadi sendiri. Sebab, apa yang aku lakukan bisa bermanfaat bagi aku pribadi sebelum toh aku bisa sharing dan berbagi pengalaman dan/atau inspirasi kepada orang lain.

Menulis, menulis, dan menulis. Iya, bisa dikatakan aku juga sudah mempunyai karya yang diterbitkan meski bukan karya pribadi. Namun, hal itu sudah membuktikan bahwa aku pun mampu melakukannya, bukan?

Pengalaman karya pertamaku ketika aku ikut sumbangsih dalam ‘Sayembara menulis’ dari LSO Pers Nuraniku UNJ. Pengalaman perdana dalam menulis aku mengisahkan tentang kontribusiku dalam membina dan merintis Taman Baca di salah satu daerah di kota Bekasi. Excited sekali yak an? Tetapi. Ini belum diterbitkan secara indie. Karena satu dan lain hal belum dipublikasikan.

Pengalaman berikutnya, aku ikut serta sebagai freelance writer di PT. Quipper Edukasi Indonesia tepatnya dalam program projeknya Quippersity. Informasi ini dikemas dari berbagai profil Perguruan Tinggi Negeri (PTN) se-Indonesia. Aku pun mengimpun dan menulis informasi kampus negeri ada dua, yakni UIN SGD Bandung dan Universitas Borneo Tarakan (UBT). Projek ini sekitar tahun lalu sudah usai dan diterbitkan dalam majalah oleh Quipper. Kemudian, Quipper meluncurkan projek kedua di tahun berikutnya. Namun, informasi yang ditelusuri kebalikan dari sebelumnya, yaitu kampus swasta. Aku pun alhamdulillah masih dipercaya sebagai penulis lepas dalam projek tersebut. Well, akhirnya semua tertuntaskan dengan baik.

So, itulah berbagi pengalaman dari usahaku untuk menulis atau lebih tepatnya berkarya. Next, tujuan berikutnya harus bisa menerbitkan buku sendiri. Ganbatte!

Melawan Kejenuhan!


Hari ini begitu dramatis dengan segala konsekuensi yang harus diterima. Meski weekend ini banyak kesempatan yang bisa aku selesaikan dengan baik. Toh, kurasakan mood menjadi kuat untuk melangkah agar bersahabat dengan keadaan.

Aku tuh memang orangnya cepat sekali boring, kalau tidak ada teman obrolan untuk apa saja baik diskusi, dll pasti begitu deh banyak jalan cerita yang surut. Sudah ditemani dengan lagu favorit pun, ya sedikit masih terasa. Lantas, terpikirkan saja untuk bertindak menyelesaikan tugas-tugas lainnya (wah masih aja begitu! Hiks)

Suasana adem begini menambah rasa sportifitas untuk melawan kejenuhan tadi. Kalau nggak bisa berbuat, paling tidak memikirkannya bukan? Ah, sudahlah apa daya aku ini sekarang. Jelas sekali kalau aku masih percaya dengan aku bersikap tegas terhadap pribadi sendiri ada jalan kemulusan yang harus disikapi dengan baik. Dengan begitu, aku berusaha makin bijak dalam mengelola emosi dengan baik dan penuh termanfaatkan.

By the way, kalian sudah makan siang belum? Wah, jika belum segera ya jangan sampai ditunda gitu. Hehehe

Oke baiklah, aku ingin melanjutkan sesi bacaanku ya yang belum sempat selesai nih. Kalo sudah pasti aku akan berbagi atau share di blog ku. Jadi, jangan sampai terlewatkan ya…

Oh, iya sampai lupa.. supaya nggak kepo, aku sedang membaca buku My Inspiration karyanya kang Randy Ariyanto W dan mba Dyah Lestyarini. Mereka pasutri yang kece abis lohhh.. Buku beliau yang dimaksud InsyaAllah akan saya sharing ke publik yaa… Keep stay tune


BE BOLD!




Setiap impian yang bergulir dan belum berhasil untuk digapai, janganlah mudah menyerah begitu saja. Ada banyak kisah yang bisa aku temukan dalam setiap kegagalan yang terjadi. Sungguh pun jika aku tak mampu bersyukur, lalu buat apa harus bersusah payah dan bekerja keras siang malam agar terwujud. Berusahalah untuk optimis, optimis, dan optimis. Kemudian, belajar dan pahamilah setiap kegagalan tersebut.

Ada banyak kesempatan diluar sana bisa aku coba dan coba lagi. Aku berharap ini bisa menjadi motivasi tinggi untuk meraih ridho-Nya karena setiap ridho dari orangtua dan Allah, InsyaAllah ada jalan terbuka lebar dari setiap masalah yang menghadang.

Cara memotivasi diri agar terus bersemangat, pertama aku awali dari diri sendiri dengan menyemai ilmu dari berbagai mentor, buku yang menjadi favorit aku, dan dari siapapun yang bisa menjadi guru aku. Dan yang terpenting ialah kudu tegar, keras, dan tegas pada diri sendiri. Sip.

Istiqomah dalam Kebaikan


Kemarin juga tidak bisa berhenti untuk bisa terhindar dari mengeluh. Harus bisa apa lagi untuk bisa mengobatinya? Rasanya ada banyak segelintir ketidakfokusan untuk bertindak ‘menyetuhnya’ sama sekali. Duh, celaka sekali! Sudah saja waktu berada di jam 22.00 malam.

Berusaha untuk keluar dari emosi yang terjadi kalo ini diluar kendali. Selalu belajar, belajar, belajar dalam mengendalikan agar yang namanya fokus selalu bisa menjadi sahabat yang baik. Seberapa jauh untuk mengatasinya tersebut, saya selalu berusaha mendekatkan kepada Allah SWT, itu yang pertama. Dalam sisi kelemahan ini, hanya bisa mengadu rasa mengeluh kepada Allah. Bersyukur semua berjalan dengan baik dan mereda. Namun, saya berpikir apakah selama ini ibadah saya masih belum mantap?

Ketika kembali merenung, dalam beberapa ketetapan hati untuk berbuat itikad melalukan suatu ibadah terkadang saya suka melewatkannya. Wah, inikah sebabnya saya belum bersyukur atas hikmah-Nya? Maka dari itu, muhasabah diri dan sharing bersama mentor agar kegalauan hati bisa terlewati dan dari diri pribadi harus lebih mantap untuk bisa memperbaiki serta istiqomah. Sip.

Inspirasi Pembelajaran Ala Quipper



Foto: Dokumen pribadi

Saat memasuki ruangan kantor Quipper sungguh merasakan atmosfer yang begitu luar biasa. Iya, ini pertama kalinya saya berkunjung dalam rangka tes interview encoding di PT. Quipper Edukasi Indonesia berlokasi di Gedung H Tower Lt.18, Jakarta. (3/7/18)

Sebelumnya pun saya pernah terlibat 2x dalam projek Quipper Video  sebagai freelance writer. Jadi, segala produk yang diunggulkan cukup mengetahui dengan baik. At least, saya bisa mengetahui cara bekerja dalam membangun dan mengembangkan start up di bidang pendidikan dan teknologi. Well, fokus kembali ke topik awal, yakni interview encoder.

Inilah tantangan terbaru saya, meski saya harus menyadari basic saya dalam bahasa pemrograman masih sedikit namun saya berupaya untuk terus belajar, belajar, dan belajar. Dalam tes tersebut, saya harus menyelesaikan dua tantangan sekaligus. Pertama, mengukur kemampuan speed typing test dan kedua, menyalin/menginput naskah ke dalam database yang memuat mata pelajaran.


Akhirnya, semua saya menjalani dengan cukup baik. Paling berharga ialah mendapatkan ilmu baru yang berarti. Hal tersebut mampu menangkap peluang dan saya harus belajar giat dalam bahasa pemrograman. So, keep your effort toward goals become true.