WIRAUSAHA: MENGUBAH JALAN HIDUP DAN BERBAGI ILMU KEPADA SESAMA


Dokumen pribadi
 
 
Wawancara Khusus

Kunci kesuksesan adalah berbagi terhadap sesama. Hal itulah yang dilakoni oleh pemuda kelahiran Jakarta, 2 September 1989 ini turut menyebarkan virus dan semangat optimisme kepada pemuda seluruh Indonesia baik secara tatap muka sebagai pembicara, motivator, technopreneur, writerpreneur maupun melalui akun media sosial dengan kata-kata inspirasinya. Dialah Dwi Puji Astuti dipanggil dengan nama puji. Saat ini beliau sedang menempuh S2 Jurusan Kimia FMIPA UGM, aktivitas yang dilakoni saangat begitu banyak. Mendapatkan banyak berbagai penganugerahan terutama dalam bidang kewirausahaan, khususnya penganugerahan Wirausaha Muda Mandiri (WMM) 2013 pada 15 Januari 2014 silam di JCC Senayan dengan produk Naget Sayur (NASA) Plus, alhasil produknya semakin berkembang dan saat ini memiliki home industry, yaitu CV Biotek Pangan, Bekasi.

Berikut wawancara reporter Basalt News, Muhamad Handar dengan Dwi Puji Astuti dikediamannya yang berlokasi Jalan Bumi Bahagia RT 003/044, No. 35 Kelurahan Ujung Harapan Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi. Provinsi Jawa Barat, 6 Februari 2014, pukul 19.00 WIB.

Basalt News: Apa filosofi hidup mba Puji ?

Dwi Puji Astuti: Ingin bermanfaat untuk orang lain. Yahh orang lain itu sebanyak-banyaknya dan tak terhitung berapa banyak jumlahnya.

Basalt News: Apa sih passion mba Puji?

Dwi Puji Astuti: Passion saya lebih ke sosial inovasi, sosial technopreneur / wirausaha.

Basalt News: Mengapa ingin menjadi seorang wirausaha?

Dwi Puji Astuti: Hmm karena saya pengen mengatur hidup saya sendiri. Bukannya tidak mau diatur sama sekali atau orang lain. Lebih kepada passive income yah, kalo bisa dalam jangka waktu lima belas tahun mendatang saya bisa mempunyai pabrik. 

Basalt News: Terinspirasi dari siapa dalam menjalankan bisnis / wirausaha?

Dwi Puji Astuti: Terinspirasi dari orangtua, orangtua juga pernah usaha juga seperti bisnis pakaian, bisnis kuliner juga. Dahulu kan mereka, pendidikannya hanya sekadar SD, SMA bahkan untuk kebutuhan teknologi saat itu belum ada HP, sosial media. Dan sekarang kita hidup sudah di jaman canggih, bagaimana kita memproses atau mengukur usaha ini menjadi sustanaible atau berkelanjutan dan bisa sukses kedepannya. Suatu usaha itu ditekuni bukan hanya untuk satu atau dua tahun tapi hingga tiga puluh tahun mendatang. 

Basalt News: Perasaan mba Puji waktu mendapatkan penghargaan WMM 2013 di JCC Senayan, 15 Januari 2014 lalu?

Dwi Puji Astuti: Ya, alhamdulillah luar biasa. 

Basalt News: Apa arti kesuksesan menurut mba Puji?

Dwi Puji Astuti: Kesuksesan itu diraih dengan tidak cepat, butuh proses panjang dan butuh banyak belajar dari orang-orang sukses sebelumnya, mau memperbaiki diri dari hari ke hari apa yang kurang dari kita, dan harus mau belajar. Kesuksesan itu berada pada suatu titik dimana kita berhasil mencoret impian kita hingga yang berikutnya. Sukses juga bukan untuk diri sendiri melainkan berbagi kepada sesama.

Basalt News: Apakah ada pengalaman berharga dalam hidup saat ini ?

Dwi Puji Astuti: Ada, yang namanya cerita atau pengalaman berharga itu tidak harus yang WOW. Ketika emang itu menjadi suatu hal cerita kita, terutama kondisi yang kepepet menjadi hal luar biasa gitu. Dulu saya pernah, mungkin orang bilang sesuatu hal yang gila gitu ya. Saya pernah usaha dagangan asongan di kampus selama 2 tahun terakhir saat S1 di Unila, Lampung. Semua usaha dikenal dengan toserba - toko serba ada. Mulai dari pulsa, gorengan, busana muslim, empek-empek, terus lontong sayur, nasi uduk semua hasil itu bisa mencapai 1,5 juta untung bersih. Itu baru usaha dagangan, belum saya ngajar, belum saya juga sebagai asisten dosen begitu. Dan pengalaman semua itu yang akan saya ceritakan kepada temen-temen saya, adik-adik saya begitu. Aktivitas semua itu saya lakukan mulai dari jam 4 pagi hingga malam. Tapi, saya juga tetap mengedepankan kuliah.

Basalt News: Menurut mba Puji, bagaimana peran anak muda dalam menghadapi era global dalam hal ini Asean Economic Community 2015?

Dwi Puji Astuti: Saya sudah mempersiapkan hal itu semua dalam hal ini kontribusi saya bagi pemuda – pemuda Indonesia. Pertama, saya mulai itu di Jogja, kegiatan yang saya lakukan dengan nama Inspirasi Berkah Camp tahun 2014 ini yang Insya Allah jatuh pada bulan Mei 2014. Ruang lingkup kegiatan ini berbasis preneur, preneur ini bukan hanya sebatas usaha saja bisa dari segi pertanian, kesehatan, orang yang hobi nulis, jurnalistik itu juga bisa dikatakan preneur kalau sebagai pelaku usaha. Kegiatan perdana akan dilakukan di Jogja, sifatnya nasional dan disitu akan mengundang peserta dari luar-luar daerah dan pembicara-pembicara kelas senior yang sama-sama sebagai pelaku usaha yang kapasitas omzetnya bisa mencapai ratusan hingga milyaran rupiah gitu juga ada. Itu pemuda kategori 16-30 tahun, jadi kalo untuk di Bekasi dan kota-kota lain nanti juga saya adakan serta kerjasama dengan pihak kampus atau salah satu pelaku pengusaha yang sudah memiliki kredibilitas tinggi di kotanya, jadi kita kan ganpang untuk masuk linknya begitu.

***
 
 

0 Comments: